Faktor Risiko Peningkatan Kadar Enzim Alanine Aminotransferase dan Aspartate Aminotransferase pada Human Immunodeficiency Virus Anak dalam Terapi Kombinasi Antiretroviral Lini Pertama
Latar belakang. Memiliki harapan hidup yang lebih panjang dan perlunya pengendalian replikasi virus dalam jangka waktu yang lama, anak dengan infeksi HIV dalam terapi kombinasi antiretroviral sangat berisiko terjadi hepatotoksisitas imbas obat. Tujuan. Mengetahui angka kejadian peningkatan kadar enz...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2020-01-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1587 |
id |
doaj-aa19f7df787c4eb391a417d6a516bce2 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-aa19f7df787c4eb391a417d6a516bce22020-11-25T02:39:27ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302020-01-012142364010.14238/sp21.4.2019.236-401223Faktor Risiko Peningkatan Kadar Enzim Alanine Aminotransferase dan Aspartate Aminotransferase pada Human Immunodeficiency Virus Anak dalam Terapi Kombinasi Antiretroviral Lini PertamaCempaka KesumaningtyasBambang SoebagyoGanung HarsonoLatar belakang. Memiliki harapan hidup yang lebih panjang dan perlunya pengendalian replikasi virus dalam jangka waktu yang lama, anak dengan infeksi HIV dalam terapi kombinasi antiretroviral sangat berisiko terjadi hepatotoksisitas imbas obat. Tujuan. Mengetahui angka kejadian peningkatan kadar enzim AST dan ALT serta faktor yang memengaruhi kadar enzim tersebut pada kasus HIV anak dalam terapi kombinasi antiretroviral lini pertama di RS Dr. Moewardi Solo Metode. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Jumlah subyek penelitian 35 anak. Data subyek penelitian diambil dari data rekam medis, dilakukan pengukuran antropometri serta pemeriksaan enzim AST, ALT, dan kadar CD4 pada setiap subyek. Kemudian data dianalisis dengan program SPSS 25. Hasil. Peningkatan kadar enzim AST dan ALT sebesar 22,9% dan 8,6%. Didapatkan hubungan bermakna (p=0,004) pada kadar ALT dengan jenis kelamin, tidak didapatkan hubungan terhadap usia, status nutrisi, lama penggunaan antiretroviral, terapi antituberkulosis, terapi kotrimoksasol, status imunodefisiensi, serta kombinasi obat antiretroviral. Kesimpulan. Angka kejadian peningkatan enzim AST dan ALT adalah 22,9% dan 8,6%. Didapatkan hubungan bermakna jenis kelamin dengan kadar ALT, peningkatan kadar ALT yang bermakna terjadi pada jenis kelamin perempuan. Tidak didapatkan hubungan peningkatan enzim AST dan ALT terhadap usia, status nutrisi, lama penggunaan antiretroviral, terapi anti tuberkulosis, terapi kotrimoksasol, status imunodefisiensi, serta kombinasi obat antiretroviral.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1587alanine aminotransferaseaspartate aminotransferasependerita hiv anakterapi lini pertama |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Cempaka Kesumaningtyas Bambang Soebagyo Ganung Harsono |
spellingShingle |
Cempaka Kesumaningtyas Bambang Soebagyo Ganung Harsono Faktor Risiko Peningkatan Kadar Enzim Alanine Aminotransferase dan Aspartate Aminotransferase pada Human Immunodeficiency Virus Anak dalam Terapi Kombinasi Antiretroviral Lini Pertama Sari Pediatri alanine aminotransferase aspartate aminotransferase penderita hiv anak terapi lini pertama |
author_facet |
Cempaka Kesumaningtyas Bambang Soebagyo Ganung Harsono |
author_sort |
Cempaka Kesumaningtyas |
title |
Faktor Risiko Peningkatan Kadar Enzim Alanine Aminotransferase dan Aspartate Aminotransferase pada Human Immunodeficiency Virus Anak dalam Terapi Kombinasi Antiretroviral Lini Pertama |
title_short |
Faktor Risiko Peningkatan Kadar Enzim Alanine Aminotransferase dan Aspartate Aminotransferase pada Human Immunodeficiency Virus Anak dalam Terapi Kombinasi Antiretroviral Lini Pertama |
title_full |
Faktor Risiko Peningkatan Kadar Enzim Alanine Aminotransferase dan Aspartate Aminotransferase pada Human Immunodeficiency Virus Anak dalam Terapi Kombinasi Antiretroviral Lini Pertama |
title_fullStr |
Faktor Risiko Peningkatan Kadar Enzim Alanine Aminotransferase dan Aspartate Aminotransferase pada Human Immunodeficiency Virus Anak dalam Terapi Kombinasi Antiretroviral Lini Pertama |
title_full_unstemmed |
Faktor Risiko Peningkatan Kadar Enzim Alanine Aminotransferase dan Aspartate Aminotransferase pada Human Immunodeficiency Virus Anak dalam Terapi Kombinasi Antiretroviral Lini Pertama |
title_sort |
faktor risiko peningkatan kadar enzim alanine aminotransferase dan aspartate aminotransferase pada human immunodeficiency virus anak dalam terapi kombinasi antiretroviral lini pertama |
publisher |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia |
series |
Sari Pediatri |
issn |
0854-7823 2338-5030 |
publishDate |
2020-01-01 |
description |
Latar belakang. Memiliki harapan hidup yang lebih panjang dan perlunya pengendalian replikasi virus dalam jangka waktu yang lama, anak dengan infeksi HIV dalam terapi kombinasi antiretroviral sangat berisiko terjadi hepatotoksisitas imbas obat.
Tujuan. Mengetahui angka kejadian peningkatan kadar enzim AST dan ALT serta faktor yang memengaruhi kadar enzim tersebut pada kasus HIV anak dalam terapi kombinasi antiretroviral lini pertama di RS Dr. Moewardi Solo
Metode. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Jumlah subyek penelitian 35 anak. Data subyek penelitian diambil dari data rekam medis, dilakukan pengukuran antropometri serta pemeriksaan enzim AST, ALT, dan kadar CD4 pada setiap subyek. Kemudian data dianalisis dengan program SPSS 25.
Hasil. Peningkatan kadar enzim AST dan ALT sebesar 22,9% dan 8,6%. Didapatkan hubungan bermakna (p=0,004) pada kadar ALT dengan jenis kelamin, tidak didapatkan hubungan terhadap usia, status nutrisi, lama penggunaan antiretroviral, terapi antituberkulosis, terapi kotrimoksasol, status imunodefisiensi, serta kombinasi obat antiretroviral.
Kesimpulan. Angka kejadian peningkatan enzim AST dan ALT adalah 22,9% dan 8,6%. Didapatkan hubungan bermakna jenis kelamin dengan kadar ALT, peningkatan kadar ALT yang bermakna terjadi pada jenis kelamin perempuan. Tidak didapatkan hubungan peningkatan enzim AST dan ALT terhadap usia, status nutrisi, lama penggunaan antiretroviral, terapi anti tuberkulosis, terapi kotrimoksasol, status imunodefisiensi, serta kombinasi obat antiretroviral. |
topic |
alanine aminotransferase aspartate aminotransferase penderita hiv anak terapi lini pertama |
url |
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1587 |
work_keys_str_mv |
AT cempakakesumaningtyas faktorrisikopeningkatankadarenzimalanineaminotransferasedanaspartateaminotransferasepadahumanimmunodeficiencyvirusanakdalamterapikombinasiantiretrovirallinipertama AT bambangsoebagyo faktorrisikopeningkatankadarenzimalanineaminotransferasedanaspartateaminotransferasepadahumanimmunodeficiencyvirusanakdalamterapikombinasiantiretrovirallinipertama AT ganungharsono faktorrisikopeningkatankadarenzimalanineaminotransferasedanaspartateaminotransferasepadahumanimmunodeficiencyvirusanakdalamterapikombinasiantiretrovirallinipertama |
_version_ |
1724786090823385088 |