STUDI PERTUKARAN SOSIAL DAN PERAN NILAI AGAMA DALAM MENJAGA KERUKUNAN ANTAR KELOMPOK UMAT BERAGAMA DI MANADO
Isu rasial memiliki potensi konflik yang sangat tinggi, khususnya di Indonesia yang memiliki keberagaman tinggi sehingga potensi akan konflik menjadi lebih tinggi. Keberagaman yang dimiliki Indonesia ini menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan kerukunan. Setiap agama bahkan mengajarkan tentang...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
2018-07-01
|
Series: | Profetik |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal.uin-suka.ac.id/isoshum/profetik/article/view/1419 |
Summary: | Isu rasial memiliki potensi konflik yang sangat tinggi, khususnya di Indonesia yang memiliki keberagaman tinggi sehingga potensi akan konflik menjadi lebih tinggi. Keberagaman yang dimiliki Indonesia ini menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan kerukunan. Setiap agama bahkan mengajarkan tentang pentingnya kerukunan. Sedangkan dalam teori pertukaran sosial diketahui bahwa interaksi manusia dilandaskan pada prinsip pertukaran, dimana penghargaan dimaksimalkan dan biaya dihindari. Kemudian dalam hal menjaga kerukunan faktor peran nilai agama atau faktor pertukaran sosial yang lebih memiliki peran dalam kerukunan di Manado. Penelitian ini menggunakan konsep dasar teori kerukunan, nilai agama, dan pertukaran sosial. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bawah kerukunan dapat tercipta di Manado karena faktor sejarah, pendidikan, peran orang tua yang mengajarkan nilai-nilai hidup orang Manado, nilai ajaran agama, serta peran dari para opinion leader yang turut menjaga kerukunan. Penelitian juga menunjukkan bahwa antara Suku Minahasa dengan suku pendatang yang berbeda agama terjadi pertukaran sosial, dimana suku Minahasa melakukan pertukaran ini dengan dasar keuntungan terciptanya lingkungan yang damai dan rukun serta menaati nilai dan ajaran agama.
Racial issues have very high potential for conflict, especially in Indonesia which has high diversity, so the potential for conflict will be higher. The diversity of Indonesia is a challenge in creating harmony. Every religion even teaches about the importance of harmony. Whereas in social exchange theory it is known that human interaction is based on the principle of exchange, in which rewards are maximized and costs are avoided. Then in terms of maintaining the harmony factor of the role of religious values or social exchange factors that have more role in harmony in Manado. This study uses the basic concepts of the theory of harmony, religious values, and social exchange. The method used is qualitative method with data collection technique through interview and observation. The results show that harmony can be created in Manado due to historical factors, education, the role of parents who teach the values of the Manado life, the value of religious teachings, and the role of opinion leaders who helped maintain harmony. The study also shows that between the Minahasa tribe and the tribe of different religions occurs social exchanges, in which the Minahasa ethnic group exchanges this with the basis of the benefits of creating a peaceful and harmonious environment and adhering to religious values and teachings. |
---|---|
ISSN: | 1979-2522 2549-0168 |