Pantang Larang Bermain Waktu Magrib (Kajian Living Hadis Tradisi Masyarakat Melayu Sambas)

Frank Swettenham (2003) assumed Malays as followers of the Prophet Muhammad and believe in fate, but also believe in superstition. As abstinence forbidding children play at sunset, the base develops as a form of their belief in the existence of ghosts and demons. Abstinence for children playing at M...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Syamsul Kurniawan
Format: Article
Language:Arabic
Published: Program Studi Ilmu Hadis 2019-09-01
Series:Jurnal Living Hadis
Subjects:
Online Access:http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/view/1629
id doaj-ae1ef6748a324e4abf2ab8310a6c24c6
record_format Article
spelling doaj-ae1ef6748a324e4abf2ab8310a6c24c62020-11-25T03:24:22ZaraProgram Studi Ilmu HadisJurnal Living Hadis2528-75672548-47612019-09-014112610.14421/livinghadis.2019.16291414Pantang Larang Bermain Waktu Magrib (Kajian Living Hadis Tradisi Masyarakat Melayu Sambas)Syamsul Kurniawan0IAIN PontianakFrank Swettenham (2003) assumed Malays as followers of the Prophet Muhammad and believe in fate, but also believe in superstition. As abstinence forbidding children play at sunset, the base develops as a form of their belief in the existence of ghosts and demons. Abstinence for children playing at Magrib is a living hadith phenomenon because it relies on a hadith of the Prophet Muhammad: "Don't let your children leave at sunset until the darkness of the night disappears because the devil disperses if the sun goes down until the darkness of the night disappears”. Portrait of living hadith in abstinence from playing at sun set prayer (Magrib) is actually easy to understand given the flexible nature of Islam so that it is able to unite and merge with any culture, period or environment. The focus of this paper is the abstinence for children playing at sun set prayer time as the phenomenon of the living hadith that developed among the Sambas Malays. Abstrak  Frank Swettenham (2003) mengasumsikan Masyarakat Melayu sebagai pengikut Nabi Muhammad Saw dan percaya takdir, namun juga memercayai takhayul. Sebagaimana pantang larang bermain di waktu Magrib, yang dasarnya berkembang sebagai bentuk kepercayaan mereka tentang keberadaan hantu dan setan. Pantang larang bagi anak-anak bermain di waktu Magrib ini merupakan fenomena living Hadis, karena bersandar pada sebuah Hadis Nabi Muhammad Saw: “Jangan kalian membiarkan anak anak kalian di saat matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam.” Potret living Hadis dalam pantang larang bermain di waktu Magrib ini, sesungguhnya mudah dimengerti mengingat watak agama Islam yang fleksibel, sehingga mampu menyatu dan melebur dengan budaya, masa maupun di lingkungan masyarakat manapun. Fokus tulisan ini adalah pantang larang bagi anak-anak bermain di waktu Magrib sebagai fenomena living Hadis yang berkembang di kalangan Masyarakat Melayu Sambashttp://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/view/1629pantang larangbermain di waktu magribliving hadis
collection DOAJ
language Arabic
format Article
sources DOAJ
author Syamsul Kurniawan
spellingShingle Syamsul Kurniawan
Pantang Larang Bermain Waktu Magrib (Kajian Living Hadis Tradisi Masyarakat Melayu Sambas)
Jurnal Living Hadis
pantang larang
bermain di waktu magrib
living hadis
author_facet Syamsul Kurniawan
author_sort Syamsul Kurniawan
title Pantang Larang Bermain Waktu Magrib (Kajian Living Hadis Tradisi Masyarakat Melayu Sambas)
title_short Pantang Larang Bermain Waktu Magrib (Kajian Living Hadis Tradisi Masyarakat Melayu Sambas)
title_full Pantang Larang Bermain Waktu Magrib (Kajian Living Hadis Tradisi Masyarakat Melayu Sambas)
title_fullStr Pantang Larang Bermain Waktu Magrib (Kajian Living Hadis Tradisi Masyarakat Melayu Sambas)
title_full_unstemmed Pantang Larang Bermain Waktu Magrib (Kajian Living Hadis Tradisi Masyarakat Melayu Sambas)
title_sort pantang larang bermain waktu magrib (kajian living hadis tradisi masyarakat melayu sambas)
publisher Program Studi Ilmu Hadis
series Jurnal Living Hadis
issn 2528-7567
2548-4761
publishDate 2019-09-01
description Frank Swettenham (2003) assumed Malays as followers of the Prophet Muhammad and believe in fate, but also believe in superstition. As abstinence forbidding children play at sunset, the base develops as a form of their belief in the existence of ghosts and demons. Abstinence for children playing at Magrib is a living hadith phenomenon because it relies on a hadith of the Prophet Muhammad: "Don't let your children leave at sunset until the darkness of the night disappears because the devil disperses if the sun goes down until the darkness of the night disappears”. Portrait of living hadith in abstinence from playing at sun set prayer (Magrib) is actually easy to understand given the flexible nature of Islam so that it is able to unite and merge with any culture, period or environment. The focus of this paper is the abstinence for children playing at sun set prayer time as the phenomenon of the living hadith that developed among the Sambas Malays. Abstrak  Frank Swettenham (2003) mengasumsikan Masyarakat Melayu sebagai pengikut Nabi Muhammad Saw dan percaya takdir, namun juga memercayai takhayul. Sebagaimana pantang larang bermain di waktu Magrib, yang dasarnya berkembang sebagai bentuk kepercayaan mereka tentang keberadaan hantu dan setan. Pantang larang bagi anak-anak bermain di waktu Magrib ini merupakan fenomena living Hadis, karena bersandar pada sebuah Hadis Nabi Muhammad Saw: “Jangan kalian membiarkan anak anak kalian di saat matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam.” Potret living Hadis dalam pantang larang bermain di waktu Magrib ini, sesungguhnya mudah dimengerti mengingat watak agama Islam yang fleksibel, sehingga mampu menyatu dan melebur dengan budaya, masa maupun di lingkungan masyarakat manapun. Fokus tulisan ini adalah pantang larang bagi anak-anak bermain di waktu Magrib sebagai fenomena living Hadis yang berkembang di kalangan Masyarakat Melayu Sambas
topic pantang larang
bermain di waktu magrib
living hadis
url http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/view/1629
work_keys_str_mv AT syamsulkurniawan pantanglarangbermainwaktumagribkajianlivinghadistradisimasyarakatmelayusambas
_version_ 1724601935897559040