Faktor - Faktor yang Memengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

• Main Authors: I Made Marta Sanjaya, I Wayan Pradnyantha Wirasedana
• Format: Article
• Language: Indonesian
• Published: Universitas Udayana 2018-07-01
• Series: E-Jurnal Akuntansi
• Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/38056

Investasi memiliki berbagai macam resiko, mulai dari risiko yang kecil, sedang dan tinggi. Risiko sedang ada di perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi, kenapa demikian karena produk-produk dari industri barang konsumsi ini banyak beredar di kehidupan manusia dan dipergunakan sehari-hari. Tujuan Penelitian ini adalah untuk membuktikan beberapa bukti empiris mengenai pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow,Investment Opportunity Set, Growth Opportunity dan Firm Size terhadap Dividend Payout Ratio.Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia kategori perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi di Indonesia tahun 2012-2016. Obyek dari penelitian ini adalah 37 Perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang dipergunakan adalah non-probability sampling khususnya purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu dengan metode regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 43,4 persen variasi dari DPR yang dijelaskan oleh kelima variabel bebas dan sisanya 56,7 persen dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian. Dari kelima variabel ditemukan ada dua variabel yang berpengaruh terhadap DPR yaitu ROA, GROWTH dan ada tiga variabel yang tidak berpengaruh yaitu FCF, IOS dan FIRM. Hasil uji F sebesar 25,101 dengan signifikansi 0,000 yang probabilitas signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05, memberi kesimpulan bahwa kelima variabel bebas dapat digunakan untuk memprediksi DPR. Kata Kunci: Dividend Payout Ratio, Free Cash Flow,Investment Opportunity Set, Growth Opportunity, Firm Size, Manufaktur, Bursa Efek Indonesia