ANALISA PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DENGAN KRITERIA MINIMASI BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR UTAMA FURNISHING BEKASI
PT. Fajar Utama Furnishing Bekasi adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk manufaktur seperti kursi, lemari, meja, sofa, dan lain sebagainya. Dalam menjalankan proses produksinya perincian bahan baku belum menggunakan suatu metode tertentu sehingga sering terjadi kelebihan dan kek...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Industrial Engineering Department Faculty of Industrial Technology Universitas Ahmad Dahlan
2017-04-01
|
Series: | Spektrum Industri: Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri |
Subjects: | |
Online Access: | http://journal.uad.ac.id/index.php/Spektrum/article/view/6178/3282 |
Summary: | PT. Fajar Utama Furnishing Bekasi adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam
produk manufaktur seperti kursi, lemari, meja, sofa, dan lain sebagainya. Dalam menjalankan proses
produksinya perincian bahan baku belum menggunakan suatu metode tertentu sehingga sering terjadi
kelebihan dan kekurangan bahan, serta perencanaan produksi tidak berjalan lancar, sehingga
menimbulkan biaya yang besar. Permasalahan yang dihadapi adalah agar produksi dapat optimal dan
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini membuat
perencanaan kebutuhan bahan sehingga produksi dapat berjalan dengan lancar dan mengefektifkan
penggunaan sumber daya. Pembahasan dan analisa dilakukan dengan menggunakan rumus peramalan
Exponential Smoothing untuk menentukan tingkat permintaan kursi sofa lois bundar (CH-547) pada
periode Mei 2011- April 2012. Hasil peramalan ini digunakan untuk menentukan kebutuhan kotor dari
produksi kursi sofa. Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan metode MRP dengan sistem Lot For
Lot, sehingga diperoleh perencanaan bahan baku.Berdasarkan perhitungan selama satu tahun jumlah
total produksi sebesar 14958 unit, dimana biaya yang dikeluarkan menggunakan perhitungan MRP
adalah Rp 6.545.072.150,- sedangkan biaya yang dikeluarkan menggunakan perhitungan perusahaan
sebesar Rp 6.593.189.258,-, ini berarti terjadi penurunan biaya sebesar Rp48.117.108,-. Dengan adanya
perencanaan kebutuhan bahan (Material Requirement Planning) maka persoalan biaya pengadaan
bahan dan proses produksi akan dapat diatasi dan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. |
---|---|
ISSN: | 1693-6590 2442-2630 |