KONSERVASI GENETIK IKAN SIDAT TROPIS (Anguilla spp) DI PERAIRAN INDONESIA

Konservasi genetik merupakan upaya pengelolaan dan konservasi spesies dengan menggunakan pendekatan molekuler dalam memahami berbagai aspek biologi spesies. Penelitian ini menyajikan model pengelolaan dan konservasi ikan sidat berdasarkan data genetika populasi dengan pendekatan melokuler. Ikan sida...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Melta Rini Fahmi
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan 2015-03-01
Series:Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia
Subjects:
Online Access:http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jppi/article/view/118
id doaj-b7f141bedacf48a5a32d1f4893622f38
record_format Article
spelling doaj-b7f141bedacf48a5a32d1f4893622f382020-11-24T23:51:04ZindPusat Penelitian dan Pengembangan PerikananJurnal Penelitian Perikanan Indonesia0853-58842502-65422015-03-01211455410.15578/jppi.21.1.2015.45-54118KONSERVASI GENETIK IKAN SIDAT TROPIS (Anguilla spp) DI PERAIRAN INDONESIAMelta Rini Fahmi0Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan HiasKonservasi genetik merupakan upaya pengelolaan dan konservasi spesies dengan menggunakan pendekatan molekuler dalam memahami berbagai aspek biologi spesies. Penelitian ini menyajikan model pengelolaan dan konservasi ikan sidat berdasarkan data genetika populasi dengan pendekatan melokuler. Ikan sidat yang digunakan berasal dari perairan Indonesia meliputi Aceh, Mentawai, Padang, Bengkulu, Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, Bali, Lombok, Kalimantan Timur, Danau Poso, Manado, Perairan Ambon dan Tanjung Boy Papua. Penelitian terbagi tiga tahap; pertama adalah identifikasi dengan menggunakan metoda semi-multiplek PCR; kedua adalah membuat peta distribusi dan ketiga adalah analisis keragaman genetik dan struktur populasi menggunakan marka cytochrome b dan mikrosatelit. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa perairan Indonesia didiami oleh tujuh spesies dan subspecies yaitu Anguilla marmorata, A. bicolor bicolor, A. b. pacifica, A. celebesensis, A. bornensis, A. interioris dan A. nebulosa nebulosa. Jenis A. marmorata dan A. bicolor merupakan spesies yang memiliki sebaran yang lebih luas dan keragaman genetik yang tinggi, sedangkan A. celebesensis, A. bornensis, A. interioris merupakan spesies dengan sebaran sempit dan spesies endemik Indonesia. Nilai keragaman genetik ikan sidat di perairan Indonesia cukup tinggi yaitu 0,98 dan 4,75% masingmasing untuk keragaman haplotipe dan keragaman nukleotid. Jenis A. borneensis merupakan spesies basal genus Anguilla yang mendiami perairan Indonesia. Pengelolaan dan konservasi ikan sidat wilayah perairan Indonesia dapat dilakukan berdasarkan distribusi dan tingkat keragaman genetik. Spesies-spesies yang memiliki nilai keragaman genetik yang tinggi dan penyebaran yang luas dapat dimanfaatkan atau dikelola sedangkan untuk spesies endemik perairan Indonesia dilakukan perlindungan atau konservasi. Conservation genetic is a management and conservation of the species by using a molecular approach to understand the biological aspects of these species. This study presented a model of management and conservation of eel based on population genetic data with melokuler approach. Sample was collected from Indonesian waters, that covering Aceh, Mentawai, Padang, Bengkulu, Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, Bali, Lombok, East Kalimantan, Poso, Manado, Ambon and Papua. The study was divided into three stages; first, the identification of eel by using semimultiplex PCR; second, to establish the geographic distribution of eels and third, the analysis of genetic diversity and population structure of eel by using cytochrome b and microsatellite markers. The results showed that Indonesian waters is inhabited by seven species and subspecies of Anguilla marmorata, A. bicolor bicolor, A. b. pacifica, A. celebesensis, A. bornensis, A. A. nebulosa nebulosa and A. interioris. A. marmorata and A. bicolor are two species have has a wide distribution, whereas A. celebesensis, A. bornensis and A. interioris are species with a narrow distribution. The genetic diversity of eel in Indonesian waters was quite high that are 0.98 and 4.75%, respectively for haplotype and nukleotid diversity. A. borneensis indicated as basal species of the genus Anguilla that inhabit the waters of Indonesia. Management and conservation of Indonesian eels could be done based on the distribution and genetic variety. The species that have a high genetic diversity and widely distribution could be utilized under control while the endemic species and narrow distribution should be protected or conservation.http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jppi/article/view/118Ikan sidat tropiskonservasi genetikdistribusi ikan sidatstruktur pupolasi perairan Indonesia
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Melta Rini Fahmi
spellingShingle Melta Rini Fahmi
KONSERVASI GENETIK IKAN SIDAT TROPIS (Anguilla spp) DI PERAIRAN INDONESIA
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia
Ikan sidat tropis
konservasi genetik
distribusi ikan sidat
struktur pupolasi perairan Indonesia
author_facet Melta Rini Fahmi
author_sort Melta Rini Fahmi
title KONSERVASI GENETIK IKAN SIDAT TROPIS (Anguilla spp) DI PERAIRAN INDONESIA
title_short KONSERVASI GENETIK IKAN SIDAT TROPIS (Anguilla spp) DI PERAIRAN INDONESIA
title_full KONSERVASI GENETIK IKAN SIDAT TROPIS (Anguilla spp) DI PERAIRAN INDONESIA
title_fullStr KONSERVASI GENETIK IKAN SIDAT TROPIS (Anguilla spp) DI PERAIRAN INDONESIA
title_full_unstemmed KONSERVASI GENETIK IKAN SIDAT TROPIS (Anguilla spp) DI PERAIRAN INDONESIA
title_sort konservasi genetik ikan sidat tropis (anguilla spp) di perairan indonesia
publisher Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan
series Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia
issn 0853-5884
2502-6542
publishDate 2015-03-01
description Konservasi genetik merupakan upaya pengelolaan dan konservasi spesies dengan menggunakan pendekatan molekuler dalam memahami berbagai aspek biologi spesies. Penelitian ini menyajikan model pengelolaan dan konservasi ikan sidat berdasarkan data genetika populasi dengan pendekatan melokuler. Ikan sidat yang digunakan berasal dari perairan Indonesia meliputi Aceh, Mentawai, Padang, Bengkulu, Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, Bali, Lombok, Kalimantan Timur, Danau Poso, Manado, Perairan Ambon dan Tanjung Boy Papua. Penelitian terbagi tiga tahap; pertama adalah identifikasi dengan menggunakan metoda semi-multiplek PCR; kedua adalah membuat peta distribusi dan ketiga adalah analisis keragaman genetik dan struktur populasi menggunakan marka cytochrome b dan mikrosatelit. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa perairan Indonesia didiami oleh tujuh spesies dan subspecies yaitu Anguilla marmorata, A. bicolor bicolor, A. b. pacifica, A. celebesensis, A. bornensis, A. interioris dan A. nebulosa nebulosa. Jenis A. marmorata dan A. bicolor merupakan spesies yang memiliki sebaran yang lebih luas dan keragaman genetik yang tinggi, sedangkan A. celebesensis, A. bornensis, A. interioris merupakan spesies dengan sebaran sempit dan spesies endemik Indonesia. Nilai keragaman genetik ikan sidat di perairan Indonesia cukup tinggi yaitu 0,98 dan 4,75% masingmasing untuk keragaman haplotipe dan keragaman nukleotid. Jenis A. borneensis merupakan spesies basal genus Anguilla yang mendiami perairan Indonesia. Pengelolaan dan konservasi ikan sidat wilayah perairan Indonesia dapat dilakukan berdasarkan distribusi dan tingkat keragaman genetik. Spesies-spesies yang memiliki nilai keragaman genetik yang tinggi dan penyebaran yang luas dapat dimanfaatkan atau dikelola sedangkan untuk spesies endemik perairan Indonesia dilakukan perlindungan atau konservasi. Conservation genetic is a management and conservation of the species by using a molecular approach to understand the biological aspects of these species. This study presented a model of management and conservation of eel based on population genetic data with melokuler approach. Sample was collected from Indonesian waters, that covering Aceh, Mentawai, Padang, Bengkulu, Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, Bali, Lombok, East Kalimantan, Poso, Manado, Ambon and Papua. The study was divided into three stages; first, the identification of eel by using semimultiplex PCR; second, to establish the geographic distribution of eels and third, the analysis of genetic diversity and population structure of eel by using cytochrome b and microsatellite markers. The results showed that Indonesian waters is inhabited by seven species and subspecies of Anguilla marmorata, A. bicolor bicolor, A. b. pacifica, A. celebesensis, A. bornensis, A. A. nebulosa nebulosa and A. interioris. A. marmorata and A. bicolor are two species have has a wide distribution, whereas A. celebesensis, A. bornensis and A. interioris are species with a narrow distribution. The genetic diversity of eel in Indonesian waters was quite high that are 0.98 and 4.75%, respectively for haplotype and nukleotid diversity. A. borneensis indicated as basal species of the genus Anguilla that inhabit the waters of Indonesia. Management and conservation of Indonesian eels could be done based on the distribution and genetic variety. The species that have a high genetic diversity and widely distribution could be utilized under control while the endemic species and narrow distribution should be protected or conservation.
topic Ikan sidat tropis
konservasi genetik
distribusi ikan sidat
struktur pupolasi perairan Indonesia
url http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/jppi/article/view/118
work_keys_str_mv AT meltarinifahmi konservasigenetikikansidattropisanguillasppdiperairanindonesia
_version_ 1725477673944219648