ALTERASI DAN MINERALISASI BIJIH PADA BATUAN DIORIT DI DAERAH WOMBO, SULAWESI TENGAH

Daerah Wombo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang diduga mempunyai potensi mineralisasi bijih. Hal ini diindikasikan dengan adanya kenampakan permukaan berupa batuan diorit yang telah mengalami alterasi. Penelitian ini bertujuan untuk meng...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: A. Nurul Novia Rahmaningrum, Asrafil Asrafil
Format: Article
Language:English
Published: Jurusan Teknik Geofisika Fakultas Teknik Universitas Lampung 2021-07-01
Series:JGE
Subjects:
Online Access:https://jge.eng.unila.ac.id/index.php/geoph/article/view/136
id doaj-b8a78a158fc34e179ebb4675ad5bb9ca
record_format Article
spelling doaj-b8a78a158fc34e179ebb4675ad5bb9ca2021-07-25T13:43:55ZengJurusan Teknik Geofisika Fakultas Teknik Universitas LampungJGE2356-15992685-61822021-07-017213814910.23960/jge.v7i2.13695ALTERASI DAN MINERALISASI BIJIH PADA BATUAN DIORIT DI DAERAH WOMBO, SULAWESI TENGAHA. Nurul Novia Rahmaningrum0Asrafil Asrafil1Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas TadulakoProgram Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas TadulakoDaerah Wombo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang diduga mempunyai potensi mineralisasi bijih. Hal ini diindikasikan dengan adanya kenampakan permukaan berupa batuan diorit yang telah mengalami alterasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik alterasi hidrotermal dan mineralisasi bijih dengan metode penelitian lapangan dan analisis laboratorium berupa petrografi, XRD dan mineragrafi. Berdasarkan analisis petrografi dan XRD, alterasi hidrotermal dicirikan oleh alterasi propilitik (klorit-zeolit-kalsit) dan alterasi argilik (illit-kuarsa-kalsit). Berdasarkan analisis mineragrafi, mineralisasi bijih di daerah penelitian dicirikan oleh kehadiran pirit (FeS2), kalkopirit (CuFeS2) dan kovelit (CuS). Hasil interpretasi menunjukkan bahwa urutan pembentukan mineral bijih berdasarkan pengamatan tekstur yaitu diawali dengan pirit yang hadir mengisi rekahan-rekahan pada batuan, kalkopirit intergrowth dengan pirit yang menandakan kalkopirit hadir bersamaan dengan pirit, replacement kovelit terhadap kalkopirit dan pirit menunjukkan kehadiran kovelit setelah pirit dan kalkopirit.https://jge.eng.unila.ac.id/index.php/geoph/article/view/136alterationchalcopyritecoveliteore mineralizationpyrite
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author A. Nurul Novia Rahmaningrum
Asrafil Asrafil
spellingShingle A. Nurul Novia Rahmaningrum
Asrafil Asrafil
ALTERASI DAN MINERALISASI BIJIH PADA BATUAN DIORIT DI DAERAH WOMBO, SULAWESI TENGAH
JGE
alteration
chalcopyrite
covelite
ore mineralization
pyrite
author_facet A. Nurul Novia Rahmaningrum
Asrafil Asrafil
author_sort A. Nurul Novia Rahmaningrum
title ALTERASI DAN MINERALISASI BIJIH PADA BATUAN DIORIT DI DAERAH WOMBO, SULAWESI TENGAH
title_short ALTERASI DAN MINERALISASI BIJIH PADA BATUAN DIORIT DI DAERAH WOMBO, SULAWESI TENGAH
title_full ALTERASI DAN MINERALISASI BIJIH PADA BATUAN DIORIT DI DAERAH WOMBO, SULAWESI TENGAH
title_fullStr ALTERASI DAN MINERALISASI BIJIH PADA BATUAN DIORIT DI DAERAH WOMBO, SULAWESI TENGAH
title_full_unstemmed ALTERASI DAN MINERALISASI BIJIH PADA BATUAN DIORIT DI DAERAH WOMBO, SULAWESI TENGAH
title_sort alterasi dan mineralisasi bijih pada batuan diorit di daerah wombo, sulawesi tengah
publisher Jurusan Teknik Geofisika Fakultas Teknik Universitas Lampung
series JGE
issn 2356-1599
2685-6182
publishDate 2021-07-01
description Daerah Wombo Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang diduga mempunyai potensi mineralisasi bijih. Hal ini diindikasikan dengan adanya kenampakan permukaan berupa batuan diorit yang telah mengalami alterasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik alterasi hidrotermal dan mineralisasi bijih dengan metode penelitian lapangan dan analisis laboratorium berupa petrografi, XRD dan mineragrafi. Berdasarkan analisis petrografi dan XRD, alterasi hidrotermal dicirikan oleh alterasi propilitik (klorit-zeolit-kalsit) dan alterasi argilik (illit-kuarsa-kalsit). Berdasarkan analisis mineragrafi, mineralisasi bijih di daerah penelitian dicirikan oleh kehadiran pirit (FeS2), kalkopirit (CuFeS2) dan kovelit (CuS). Hasil interpretasi menunjukkan bahwa urutan pembentukan mineral bijih berdasarkan pengamatan tekstur yaitu diawali dengan pirit yang hadir mengisi rekahan-rekahan pada batuan, kalkopirit intergrowth dengan pirit yang menandakan kalkopirit hadir bersamaan dengan pirit, replacement kovelit terhadap kalkopirit dan pirit menunjukkan kehadiran kovelit setelah pirit dan kalkopirit.
topic alteration
chalcopyrite
covelite
ore mineralization
pyrite
url https://jge.eng.unila.ac.id/index.php/geoph/article/view/136
work_keys_str_mv AT anurulnoviarahmaningrum alterasidanmineralisasibijihpadabatuandioritdidaerahwombosulawesitengah
AT asrafilasrafil alterasidanmineralisasibijihpadabatuandioritdidaerahwombosulawesitengah
_version_ 1721282789568937984