PEMODELAN SET COVERING PROBLEM DALAM PENENTUAN LOKASI HALTE BUS RAPID TRANSIT (BRT) PADA KORIDOR RAJABASA-SUKARAJA DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Bandar Lampung merupakan kota besar di Indonesia yang akan berkembang menjadi kota metropolitan. Perkembangan kota dapat dipercepat dengan pembangunan infrastruktur pelayanan publik. Pengembangan transportasi umum seperti Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bandar Lampung diharapkan dapat meningkatkan k...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Heri Wibowo, Melani Anggraini, Rio Yuri Aldino
Format: Article
Language:English
Published: Industrial Engineering Department Faculty of Industrial Technology Universitas Ahmad Dahlan 2018-10-01
Series:Spektrum Industri: Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri
Subjects:
Online Access:http://journal.uad.ac.id/index.php/Spektrum/article/view/11543
Description
Summary:Bandar Lampung merupakan kota besar di Indonesia yang akan berkembang menjadi kota metropolitan. Perkembangan kota dapat dipercepat dengan pembangunan infrastruktur pelayanan publik. Pengembangan transportasi umum seperti Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bandar Lampung diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum sehingga dapat menekan penggunaan kendaraan pribadi untuk mengurangi tingkat kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Pengoperasian BRT memerlukan adanya fasilitas penunjang, seperti halte. Pembangunan halte yang kurang baik mengakibatkan bertambahnya permasalahan transportasi. Masyarakat sebagai target pengguna menjadi enggan untuk menggunakan BRT karena kesulitan saat akan memanfaatkan fasilitas tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah dan lokasi halte BRT di sepanjang rute Rajabasa-Sukaraja di Kota Bandar Lampung sehingga dapat memberikan akses yang layak ke halte terdekat kepada semua penumpang dengan jumlah halte yang minimum, tetapi dapat memenuhi semua titik permintaan di sepanjang rute (coverage area). Penentuan lokasi dan jumlah halte di sepanjang rute I BRT dilakukan dengan mengidentifikasi lokasi bangkitan yang mempunyai tingkat permintaan relatif tinggi dan kandidat lokasi halte yang memenuhi kriteria. Lokasi halte terpilih ditentukan dengan metode Set Covering Problem. Hasil perhitungan menyimpulkan terdapat 19 lokasi halte terpilih di sepanjang rute. Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis penentuan lokasi halte ketika pemerintah memiliki keterbatasan anggaran pembangunan halte.
ISSN:1693-6590
2442-2630