MULTIKULTURALISME SEBAGAI REALITA DALAM DAKWAH

Multiculturalism can be regarded as the attitude and treatment based on equality and equality to the reality of a plural. Multiculturalism is a bid as a way out of exclusivism, obstinacy and rigidity of attitudes towards others. On the other hand, da’wa as a process of introduction and implementatio...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Turhamun Turhamun
Format: Article
Language:English
Published: IAIN Purwokerto 2017-02-01
Series:Komunika
Subjects:
Online Access:http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/komunika/article/view/870
Description
Summary:Multiculturalism can be regarded as the attitude and treatment based on equality and equality to the reality of a plural. Multiculturalism is a bid as a way out of exclusivism, obstinacy and rigidity of attitudes towards others. On the other hand, da’wa as a process of introduction and implementation of Islamic values are challenged to more schools against these developments. This is because the success of da’wa certainly can not be separated from its intensity with the times. Where it requires proper da’wa strategies. Strategy of da’wah (bi al-kitabah, bil lisan, bil hal) would still be relevant enough to be applied in the era of multiculturalism, which becomes important is how the development and implementation so that not only the religious doctrine but rather to social issues.   Multikulturalisme bisa dikatakan sebagai sikap dan perlakuan berdasarkan persamaan dan kesederajatan terhadap realitas plural dan keberbagaian. Multikulturalisme adalah sebuah tawaran sebagai jalan keluar dari eksklusivisme, kebebalan dan kekakuan sikap terhadap yang lain. Disisi lain dakwah sebagai sebuah proses pengenalan dan penanaman nilai-nilai Islam ditantang untuk lebih paham terhadap perkembangan tersebut. Hal ini dikarenakan keberhasilan dakwah tentunya tidak bisa dilepaskan dari intensitasnya mengikuti perkembangan zaman. Di mana hal tersebut menuntut adanya strategi dakwah yang tepat. Strategi dakwah (bi al-kitabah, bi al-lisan, bi al-hal) kiranya masih cukup relevan untuk diterapkan pada era multikulturalisme, yang menjadi penting adalah bagaimana pengembangannya serta implementasinya supaya tidak hanya mengenai doktrin keagamaan melainkan lebih ke persoalan sosial.
ISSN:1978-1261
2548-9496