Gambaran Klinis dan Laboratorium Retinoblastoma
Latar belakang. Retinoblastoma adalah tumor endoocular pada mata yang mengenai syaraf embrionik retina,bisa terjadi unilateral atau bilateral. Retinoblastoma bisa terjadi intraokular atau menyebar keluar mata dan ekstraokular. Gejala klinis bervariasi sesuai stadium penyakit saat datang. Pemeriksaan...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2016-11-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/486 |
id |
doaj-bb7715047d55457b82f25cd0257283f8 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-bb7715047d55457b82f25cd0257283f82020-11-25T00:20:40ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-11-011253192210.14238/sp12.5.2011.319-22427Gambaran Klinis dan Laboratorium RetinoblastomaNelly Rosdiana0Bagian Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RS.H.Adam Malik MedanLatar belakang. Retinoblastoma adalah tumor endoocular pada mata yang mengenai syaraf embrionik retina,bisa terjadi unilateral atau bilateral. Retinoblastoma bisa terjadi intraokular atau menyebar keluar mata dan ekstraokular. Gejala klinis bervariasi sesuai stadium penyakit saat datang. Pemeriksaan yang penting untuk diagnosis adalah pemeriksaan mata dengan Opthalmoscopy indirect, USG, CT scan, dan MRI. Pemeriksaan-pemeriksaan sangat berguna untuk mengevaluasi nervus optikus, orbital, keterlibatan sistem saraf pusat, dan adanya kalsifikasi intraokular. Tujuan. Menilai gambaran klinis dan laboratorium retinoblastoma unilateral dan bilateral pada anak. Metode. Penelitian retrospektif dari data rekam medis pasien retinoblastoma yang dirawat sejak awal Januari 2005-31 Desember 2009 di Bagian Anak RS H. Adam Malik, Medan. Hasil. Pada periode lima tahun didapatkan 61 pasien Retinoblastoma, 53 kasus unilateral dan 8 bilateral. Rerata usia 3,2 (1,98) tahun pada unilateral dan 3,5 (3,50) tahun pada bilateral. Lama gejala 3,5 (3,56) bulan untuk unilateral dan 2,1 (1,64) bulan pada bilateral. Keluhan utama yang ditemukan adalah mata menonjol (proptosis) 40 kasus (54,1% dan 11,4%). Pemeriksaan laboratorium didapati anemia ringan rerata Hb (10,7±2,04) pada unilateral dan (10,7±1,29) pada bilateral, nilai leukosit didapati (9806,5±3208,4)/mm3dan 12,245,0±9208,6/mm3, jumlah trombosit didapati (411,957,0±183,951,1)/mm3 dan (458,500,0±134,040,2)/ mm3, dan status gizi 68,8% masih baik (35 kasus Unilateral dan 7 kasus bilateral). Kesimpulan. Pada retinoblastoma unilateral dan bilateral gambaran klinis proptosis, anemia ringan dan status gizi masih baik saat pasien datang pertama kalinya ke rumah sakit.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/486retinoblastomagambaran klinislaboratorium |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Nelly Rosdiana |
spellingShingle |
Nelly Rosdiana Gambaran Klinis dan Laboratorium Retinoblastoma Sari Pediatri retinoblastoma gambaran klinis laboratorium |
author_facet |
Nelly Rosdiana |
author_sort |
Nelly Rosdiana |
title |
Gambaran Klinis dan Laboratorium Retinoblastoma |
title_short |
Gambaran Klinis dan Laboratorium Retinoblastoma |
title_full |
Gambaran Klinis dan Laboratorium Retinoblastoma |
title_fullStr |
Gambaran Klinis dan Laboratorium Retinoblastoma |
title_full_unstemmed |
Gambaran Klinis dan Laboratorium Retinoblastoma |
title_sort |
gambaran klinis dan laboratorium retinoblastoma |
publisher |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia |
series |
Sari Pediatri |
issn |
0854-7823 2338-5030 |
publishDate |
2016-11-01 |
description |
Latar belakang. Retinoblastoma adalah tumor endoocular pada mata yang mengenai syaraf embrionik
retina,bisa terjadi unilateral atau bilateral. Retinoblastoma bisa terjadi intraokular atau menyebar keluar
mata dan ekstraokular. Gejala klinis bervariasi sesuai stadium penyakit saat datang. Pemeriksaan yang
penting untuk diagnosis adalah pemeriksaan mata dengan Opthalmoscopy indirect, USG, CT scan, dan
MRI. Pemeriksaan-pemeriksaan sangat berguna untuk mengevaluasi nervus optikus, orbital, keterlibatan
sistem saraf pusat, dan adanya kalsifikasi intraokular.
Tujuan. Menilai gambaran klinis dan laboratorium retinoblastoma unilateral dan bilateral pada anak.
Metode. Penelitian retrospektif dari data rekam medis pasien retinoblastoma yang dirawat sejak awal Januari
2005-31 Desember 2009 di Bagian Anak RS H. Adam Malik, Medan.
Hasil. Pada periode lima tahun didapatkan 61 pasien Retinoblastoma, 53 kasus unilateral dan 8 bilateral.
Rerata usia 3,2 (1,98) tahun pada unilateral dan 3,5 (3,50) tahun pada bilateral. Lama gejala 3,5 (3,56) bulan
untuk unilateral dan 2,1 (1,64) bulan pada bilateral. Keluhan utama yang ditemukan adalah mata menonjol
(proptosis) 40 kasus (54,1% dan 11,4%). Pemeriksaan laboratorium didapati anemia ringan rerata Hb
(10,7±2,04) pada unilateral dan (10,7±1,29) pada bilateral, nilai leukosit didapati (9806,5±3208,4)/mm3dan
12,245,0±9208,6/mm3, jumlah trombosit didapati (411,957,0±183,951,1)/mm3 dan (458,500,0±134,040,2)/
mm3, dan status gizi 68,8% masih baik (35 kasus Unilateral dan 7 kasus bilateral).
Kesimpulan. Pada retinoblastoma unilateral dan bilateral gambaran klinis proptosis, anemia ringan dan
status gizi masih baik saat pasien datang pertama kalinya ke rumah sakit. |
topic |
retinoblastoma gambaran klinis laboratorium |
url |
https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/486 |
work_keys_str_mv |
AT nellyrosdiana gambaranklinisdanlaboratoriumretinoblastoma |
_version_ |
1725365890278490112 |