Treynor Ratio to Measure Islamic Stock Performance in Indonesia

Treynor Ratio merupakan model pioner inovatif ukuran kinerja saham yang dikemukakan Jack Treynor pada tahun 1965 yang terdiri atas 3 (tiga) komponen, yaitu return saham, return bebas risiko, dan beta saham. Banyak penelitian mendekati return bebas risiko dengan suku bunga termasuk saat mengukur kin...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Mohammad Farhan Qudratullah
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2019-04-01
Series:Jurnal Fourier
Subjects:
Online Access:http://fourier.or.id/index.php/FOURIER/article/view/92
id doaj-bce35a2d745b4595895b7cb1812fa7fc
record_format Article
spelling doaj-bce35a2d745b4595895b7cb1812fa7fc2021-05-06T04:21:13ZindUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga YogyakartaJurnal Fourier2252-763X2541-52392019-04-018110.14421/fourier.2019.81.1-13Treynor Ratio to Measure Islamic Stock Performance in IndonesiaMohammad Farhan Qudratullah0UIN Sunan Kalijaga Treynor Ratio merupakan model pioner inovatif ukuran kinerja saham yang dikemukakan Jack Treynor pada tahun 1965 yang terdiri atas 3 (tiga) komponen, yaitu return saham, return bebas risiko, dan beta saham. Banyak penelitian mendekati return bebas risiko dengan suku bunga termasuk saat mengukur kinerja saham syariah, sedangkan suku bunga dilarang dalam konsep keuangan islam. Tulisan ini membahas variabel alternatif untuk mendekati return bebas risiko selain dengan suku bunga (BI-Rate), yaitu dengan 4 (empat) pendekatan, yaitu: menghilangkan suku bunga, mengganti dengan zakat rate, mengganti dengan inflasi, dan mengganti dengan gross domestic produc (GDP) pada model Treynor Ratio yang diimplementasikan pada pasar modal syariah di Indonesia periode Januari 2011-Juli 2018. Hasil yang diperoleh adalah terdapat kesesuaian yang sangat tinggi hasil pengukuran model Treynor Ratio dengan suku bunga dengan keempat model lainnya. Namun, model-model tersebut tidak menjamin bahwa saham yang memilki kinerja terbaik pada saat ini akan memilki kinerja terbaik dimasa yang akan datang atau sebaliknya. Dilihat dari kedekatan hasil pengukuran kinerjanya, kelima model Treynor Ratio tersebut dapat dikelompokan jadi 2 (dua), yaitu model dengan suku bunga, model dengan inflasi, dan model dengan GDP sebagai kelompok pertama, sedangkan model tanpa suku bunga dan model dengan zakat-rate sebagai kelompok kedua. [Treynor Ratio is an innovative pioneer model the size of stock performance proposed by Jack Treynor in 1965 which consists of 3 (three) components, namely stock returns, risk free returns, and stock beta. Many studies approach risk-free returns with interest rates, including when measuring the performance of Islamic stocks, while interest rates are prohibited in the concept of Islamic finance. This paper discusses alternative variables to approach risk-free returns other than interest rates (BI-Rate), namely with 4 (four) approaches, namely: eliminating interest rates, changing zakat rates, changing inflation, and substituting gross domestic products (GDP) in the Treynor Ratio model that is implemented in the Islamic capital market in Indonesia for the period January 2011 - July 2018. The results obtained are very high conformity in the measurement results of the Treynor Ratio model with interest rates with the other four models. However, these models do not guarantee that stocks that have the best performance at this time will have the best performance in the future or vice versa. Judging from the closeness of the results of performance measurement, the five Treynor Ratio models can be grouped into 2 (two), namely models with interest rates, models with inflation, and models with GDP as the first group, while models without interest rates and models with zakat-rate as second group.] http://fourier.or.id/index.php/FOURIER/article/view/92Islamic FinanceIslamic Performance StockRisk Free ReturnTreynor Ratio
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Mohammad Farhan Qudratullah
spellingShingle Mohammad Farhan Qudratullah
Treynor Ratio to Measure Islamic Stock Performance in Indonesia
Jurnal Fourier
Islamic Finance
Islamic Performance Stock
Risk Free Return
Treynor Ratio
author_facet Mohammad Farhan Qudratullah
author_sort Mohammad Farhan Qudratullah
title Treynor Ratio to Measure Islamic Stock Performance in Indonesia
title_short Treynor Ratio to Measure Islamic Stock Performance in Indonesia
title_full Treynor Ratio to Measure Islamic Stock Performance in Indonesia
title_fullStr Treynor Ratio to Measure Islamic Stock Performance in Indonesia
title_full_unstemmed Treynor Ratio to Measure Islamic Stock Performance in Indonesia
title_sort treynor ratio to measure islamic stock performance in indonesia
publisher Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
series Jurnal Fourier
issn 2252-763X
2541-5239
publishDate 2019-04-01
description Treynor Ratio merupakan model pioner inovatif ukuran kinerja saham yang dikemukakan Jack Treynor pada tahun 1965 yang terdiri atas 3 (tiga) komponen, yaitu return saham, return bebas risiko, dan beta saham. Banyak penelitian mendekati return bebas risiko dengan suku bunga termasuk saat mengukur kinerja saham syariah, sedangkan suku bunga dilarang dalam konsep keuangan islam. Tulisan ini membahas variabel alternatif untuk mendekati return bebas risiko selain dengan suku bunga (BI-Rate), yaitu dengan 4 (empat) pendekatan, yaitu: menghilangkan suku bunga, mengganti dengan zakat rate, mengganti dengan inflasi, dan mengganti dengan gross domestic produc (GDP) pada model Treynor Ratio yang diimplementasikan pada pasar modal syariah di Indonesia periode Januari 2011-Juli 2018. Hasil yang diperoleh adalah terdapat kesesuaian yang sangat tinggi hasil pengukuran model Treynor Ratio dengan suku bunga dengan keempat model lainnya. Namun, model-model tersebut tidak menjamin bahwa saham yang memilki kinerja terbaik pada saat ini akan memilki kinerja terbaik dimasa yang akan datang atau sebaliknya. Dilihat dari kedekatan hasil pengukuran kinerjanya, kelima model Treynor Ratio tersebut dapat dikelompokan jadi 2 (dua), yaitu model dengan suku bunga, model dengan inflasi, dan model dengan GDP sebagai kelompok pertama, sedangkan model tanpa suku bunga dan model dengan zakat-rate sebagai kelompok kedua. [Treynor Ratio is an innovative pioneer model the size of stock performance proposed by Jack Treynor in 1965 which consists of 3 (three) components, namely stock returns, risk free returns, and stock beta. Many studies approach risk-free returns with interest rates, including when measuring the performance of Islamic stocks, while interest rates are prohibited in the concept of Islamic finance. This paper discusses alternative variables to approach risk-free returns other than interest rates (BI-Rate), namely with 4 (four) approaches, namely: eliminating interest rates, changing zakat rates, changing inflation, and substituting gross domestic products (GDP) in the Treynor Ratio model that is implemented in the Islamic capital market in Indonesia for the period January 2011 - July 2018. The results obtained are very high conformity in the measurement results of the Treynor Ratio model with interest rates with the other four models. However, these models do not guarantee that stocks that have the best performance at this time will have the best performance in the future or vice versa. Judging from the closeness of the results of performance measurement, the five Treynor Ratio models can be grouped into 2 (two), namely models with interest rates, models with inflation, and models with GDP as the first group, while models without interest rates and models with zakat-rate as second group.]
topic Islamic Finance
Islamic Performance Stock
Risk Free Return
Treynor Ratio
url http://fourier.or.id/index.php/FOURIER/article/view/92
work_keys_str_mv AT mohammadfarhanqudratullah treynorratiotomeasureislamicstockperformanceinindonesia
_version_ 1721457438846091264