Scaffolding sebagai Alternatif Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika
<p>Berpikir kritis merupakan salah satu berpikir tingkat tinggi Menurut Crawford & Brown (2002) berpikir tingkat tinggi (<em>higher order thinking</em>) merupakan gabungan dari berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berpikir pengetahuan dasar. Faktanya siswa masih kesulitan...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Negeri Semarang
2012-12-01
|
Series: | Kreano: Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif |
Online Access: | https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/view/2871 |
id |
doaj-bd2c2cc1a143484daf7530453daea8e7 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-bd2c2cc1a143484daf7530453daea8e72021-04-02T12:31:20ZengUniversitas Negeri SemarangKreano: Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif2086-23342442-42182012-12-013211312410.15294/kreano.v3i2.28712698Scaffolding sebagai Alternatif Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis MatematikaAry Woro Kurniasih0Jurusan Matematika FMIPA UNNES<p>Berpikir kritis merupakan salah satu berpikir tingkat tinggi Menurut Crawford & Brown (2002) berpikir tingkat tinggi (<em>higher order thinking</em>) merupakan gabungan dari berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berpikir pengetahuan dasar. Faktanya siswa masih kesulitan berpikir kritis matematika. Tulisan ini mengkaji scaffolding sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Scaffolding dapat diberikan kepada siswa dapat berupa memodelkan perilaku tertentu (<em>modeling of desired behaviors</em>), menyajikan penjelasan (<em>offering explanations</em>), mengundang partisipasi siswa (<em>inviting student participation</em>), verifikasi dan klarifikasi pemahaman siswa (<em>verifying and clarifying student understandings</em>), dan mengajak siswa memberikan petunjuk/kunci (<em>inviting students to contribute clues</em>). Pada prinsipnya scaffolding diberikan kemudian pemberian scaffolding dikurangi dan pada akhirnya dihilangkan setelah siswa benar-benar memperoleh pemahaman.</p>https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/view/2871 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Ary Woro Kurniasih |
spellingShingle |
Ary Woro Kurniasih Scaffolding sebagai Alternatif Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Kreano: Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif |
author_facet |
Ary Woro Kurniasih |
author_sort |
Ary Woro Kurniasih |
title |
Scaffolding sebagai Alternatif Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika |
title_short |
Scaffolding sebagai Alternatif Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika |
title_full |
Scaffolding sebagai Alternatif Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika |
title_fullStr |
Scaffolding sebagai Alternatif Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika |
title_full_unstemmed |
Scaffolding sebagai Alternatif Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika |
title_sort |
scaffolding sebagai alternatif upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematika |
publisher |
Universitas Negeri Semarang |
series |
Kreano: Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif |
issn |
2086-2334 2442-4218 |
publishDate |
2012-12-01 |
description |
<p>Berpikir kritis merupakan salah satu berpikir tingkat tinggi Menurut Crawford & Brown (2002) berpikir tingkat tinggi (<em>higher order thinking</em>) merupakan gabungan dari berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berpikir pengetahuan dasar. Faktanya siswa masih kesulitan berpikir kritis matematika. Tulisan ini mengkaji scaffolding sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Scaffolding dapat diberikan kepada siswa dapat berupa memodelkan perilaku tertentu (<em>modeling of desired behaviors</em>), menyajikan penjelasan (<em>offering explanations</em>), mengundang partisipasi siswa (<em>inviting student participation</em>), verifikasi dan klarifikasi pemahaman siswa (<em>verifying and clarifying student understandings</em>), dan mengajak siswa memberikan petunjuk/kunci (<em>inviting students to contribute clues</em>). Pada prinsipnya scaffolding diberikan kemudian pemberian scaffolding dikurangi dan pada akhirnya dihilangkan setelah siswa benar-benar memperoleh pemahaman.</p> |
url |
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/view/2871 |
work_keys_str_mv |
AT aryworokurniasih scaffoldingsebagaialternatifupayameningkatkankemampuanberpikirkritismatematika |
_version_ |
1721568636897853440 |