Citra Wawasan Kebangsaan Generasi Muda: suatu kajian terhadap sikap anti radikalisme
Akses penyebaran informasi dalam interaksi global telah mengubah dunia seolah-olah transparan seakan batas wilayah tidak lagi jadi penghalang. Fenomena globalisasi ini menimbulkan berbagai konsekuensi pada segala segmen aktivitas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti halnya dua sisi pada m...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Majalengka
2021-05-01
|
Series: | Jurnal Educatio FKIP UNMA |
Subjects: | |
Online Access: | https://ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/view/1063 |
id |
doaj-bda633a2a4d84fe5b2a59bc8f9d5a515 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-bda633a2a4d84fe5b2a59bc8f9d5a5152021-06-30T07:29:14ZindUniversitas MajalengkaJurnal Educatio FKIP UNMA2459-95222548-67562021-05-017241942410.31949/educatio.v7i2.10631063Citra Wawasan Kebangsaan Generasi Muda: suatu kajian terhadap sikap anti radikalismeGilang Zulfikar0Gigieh Cahya Permady1Universitas PamulangPoliteknik Pelayaran Sorong Akses penyebaran informasi dalam interaksi global telah mengubah dunia seolah-olah transparan seakan batas wilayah tidak lagi jadi penghalang. Fenomena globalisasi ini menimbulkan berbagai konsekuensi pada segala segmen aktivitas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti halnya dua sisi pada mata uang, yakni dampak dari sisi positif dan sisi negatif. Positifnya, dengan adanya kemajuan teknologi dapat mempermudah segala kebutuhan umat manusia. Namun dampak negatif yang paling fundamental adalah pergeseran nilai-nilai adiluhung yang menjadi dasar falsafah hidup telah bergeser pada seperangkat nilai-nilai universal yang dibawa arus globalisasi. Hal itu, menimbulkan ancaman konflik yang mengarah pada tantangan disintegrasi bangsa. Artikel ini membahas kajian tentang potret wawasan kebangsaan pada generasi muda. Sikap ini menjadi antitesis terhadap perbuatan-perbuatan yang bersebrangan dengan nilai-nilai persatuan Indonesia. Untuk itu, perlu adanya lingkungan (sekolah, rumah, masyarakat) yang mendukung bagi generasi muda dalam menumbuhkan karakter bangsanya. Sebab konsep kebangsaan itu sendiri ditujukan sebagai sebuah pengabdian yang didedikasikan terhadap negara dan menerima hidup dalam sebuah perbedaan yang menjadi watak dan karakter bangsanya. Sehingga terbentuklah hubungan antar warga negara itu sendiri, sehingga menciptakan sikap kepedulian kepada seluruh warga negara dan nasib bangsanya.https://ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/view/1063wawasan kebangsaangenerasi mudapluralisme |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Gilang Zulfikar Gigieh Cahya Permady |
spellingShingle |
Gilang Zulfikar Gigieh Cahya Permady Citra Wawasan Kebangsaan Generasi Muda: suatu kajian terhadap sikap anti radikalisme Jurnal Educatio FKIP UNMA wawasan kebangsaan generasi muda pluralisme |
author_facet |
Gilang Zulfikar Gigieh Cahya Permady |
author_sort |
Gilang Zulfikar |
title |
Citra Wawasan Kebangsaan Generasi Muda: suatu kajian terhadap sikap anti radikalisme |
title_short |
Citra Wawasan Kebangsaan Generasi Muda: suatu kajian terhadap sikap anti radikalisme |
title_full |
Citra Wawasan Kebangsaan Generasi Muda: suatu kajian terhadap sikap anti radikalisme |
title_fullStr |
Citra Wawasan Kebangsaan Generasi Muda: suatu kajian terhadap sikap anti radikalisme |
title_full_unstemmed |
Citra Wawasan Kebangsaan Generasi Muda: suatu kajian terhadap sikap anti radikalisme |
title_sort |
citra wawasan kebangsaan generasi muda: suatu kajian terhadap sikap anti radikalisme |
publisher |
Universitas Majalengka |
series |
Jurnal Educatio FKIP UNMA |
issn |
2459-9522 2548-6756 |
publishDate |
2021-05-01 |
description |
Akses penyebaran informasi dalam interaksi global telah mengubah dunia seolah-olah transparan seakan batas wilayah tidak lagi jadi penghalang. Fenomena globalisasi ini menimbulkan berbagai konsekuensi pada segala segmen aktivitas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti halnya dua sisi pada mata uang, yakni dampak dari sisi positif dan sisi negatif. Positifnya, dengan adanya kemajuan teknologi dapat mempermudah segala kebutuhan umat manusia. Namun dampak negatif yang paling fundamental adalah pergeseran nilai-nilai adiluhung yang menjadi dasar falsafah hidup telah bergeser pada seperangkat nilai-nilai universal yang dibawa arus globalisasi. Hal itu, menimbulkan ancaman konflik yang mengarah pada tantangan disintegrasi bangsa. Artikel ini membahas kajian tentang potret wawasan kebangsaan pada generasi muda. Sikap ini menjadi antitesis terhadap perbuatan-perbuatan yang bersebrangan dengan nilai-nilai persatuan Indonesia. Untuk itu, perlu adanya lingkungan (sekolah, rumah, masyarakat) yang mendukung bagi generasi muda dalam menumbuhkan karakter bangsanya. Sebab konsep kebangsaan itu sendiri ditujukan sebagai sebuah pengabdian yang didedikasikan terhadap negara dan menerima hidup dalam sebuah perbedaan yang menjadi watak dan karakter bangsanya. Sehingga terbentuklah hubungan antar warga negara itu sendiri, sehingga menciptakan sikap kepedulian kepada seluruh warga negara dan nasib bangsanya. |
topic |
wawasan kebangsaan generasi muda pluralisme |
url |
https://ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/view/1063 |
work_keys_str_mv |
AT gilangzulfikar citrawawasankebangsaangenerasimudasuatukajianterhadapsikapantiradikalisme AT gigiehcahyapermady citrawawasankebangsaangenerasimudasuatukajianterhadapsikapantiradikalisme |
_version_ |
1721353171764248576 |