Variabilitas genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik beberapa karakter kuantitatif galur F3 kedelai hasil persilangan

Parameter genetik seperti keragaman genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik diperlukan untuk merakit kultivar unggul. Untuk itu dialukan evaluasi keragaman genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik populasi galur F3 kedelai dari 16 kombinasi persilangan dengan 6 tetua pada beberapa karakter ku...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Anna Satyana Karyawati, Gita Novita Sari, Budi Waluyo
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung 2019-12-01
Series:Jurnal Agro
Subjects:
Online Access:http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/article/view/5174
id doaj-cac18cee65de42cfa6f6b5f4c19d14da
record_format Article
spelling doaj-cac18cee65de42cfa6f6b5f4c19d14da2021-02-02T08:57:40ZengUniversitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati BandungJurnal Agro2407-79332019-12-016213414310.15575/51743133Variabilitas genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik beberapa karakter kuantitatif galur F3 kedelai hasil persilanganAnna Satyana Karyawati0Gita Novita Sari1Budi Waluyo2Universitas BrawijayaUniversitas BrawijayaUniversitas BrawijayaParameter genetik seperti keragaman genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik diperlukan untuk merakit kultivar unggul. Untuk itu dialukan evaluasi keragaman genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik populasi galur F3 kedelai dari 16 kombinasi persilangan dengan 6 tetua pada beberapa karakter kuantitatif diantaranya yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong isi, jumlah buku subur dan berat biji per tanaman. Penelitian untuk menyiapkan materi genetik dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Jatikerto, Malang pada tahun 2013-2016. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompk (RAK) dengan tiga ulangan. Populasi setiap galur F3 dan tetua pada setiap petak masing-masing 120 tanaman untuk setiap ulangan. Dari hasil keragaman genetik yang diamati, karakter tinggi tanaman, jumlah polong isi, jumlah buku subur dan berat biji per tanaman memiliki nilai keragaman genetik yang luas, sedangkan jumlah cabang memiliki keragaman genetik yang sempit. Nilai heritabilitas karakter pada kombinasi persilangan memiliki nilai sedang hingga tinggi yang berkisar antara 0,25-0,75. Pada karakter tinggi tanaman dari hasil persilangan galur (Anjasmoro x Tanggamus), (Anjasmoro x Grobogan), (Anjasmoro x UB2), (Argopuro x Grobogan), (Grobogan x Anjasmoro), (Grobogan x UB2), (UB2 x UB1), (UB1 x Argopuro) dan (UB1 x UB2) memiliki nilai heritabilitas sedang yaitu 0,46; 0,39; 0,37; 0,46; 0,46; 0,47; 0,46; 0,25; dan 0,47. Pada nilai kemajuan genetik dari 16 galur hasil persilangan, galur (UB2 x Tanggamus) memiliki nilai rata-rata kemajuan genetik paling tinggi yaitu 64,35%, sedangkan galur (UB1 x Argopuro) memiliki nilai rata-rata kemajuan genetik paling rendah yaitu 25,84%. ABSTRACT  The F3 soybean progenies derived from 16 cross combinations with six parents were evaluated for their genetic variability, heritability and genetic advances of quantitative traits i.e. plant height, number of branches, number of pods, number of active nodes and seeds weight per plant. The genetic material preparation was conducted at Research Station of Agriculture Faculty, Brawijaya University, Jatikerto, Malang from 2013 to 2016. The experiment was arranged in a randomized block design with three replications. Plant population of each F3 progenies and their parents were 120 plants at each replication. Among the quantitative characters observed, the variability of plant height, number of active nodes, number of pods and seeds weight per plant was wide, and number of branches was narrow. Heritability value in each cross combination had moderate to high value estimates ranged from 0.25 to 0.75. The character of plant height from crossing lines of (Anjasmoro x Tanggamus), (Anjasmoro x Grobogan), (Anjasmoro x UB2), (Argopuro x Grobogan), (Grobogan x Anjasmoro), (Grobogan x UB2), (UB2 x UB1), (UB1 x Argopuro) and (UB1 x UB2) had moderate heritability, i.e. 0.46; 0.39; 0.37; 0.46; 0.46; 0.47; 0.46; 0.25; and 0.47, respectively. The genetic advance from 16 cross combinations, the line of (UB2 x Tanggamus) had the highest mean of genetic advance for 64.35%. The line of (UB1 x Argopuro) had the lowest mean of genetic advance for 25.84%.http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/article/view/5174heritabilitas, kedelai, kemajuan genetik
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Anna Satyana Karyawati
Gita Novita Sari
Budi Waluyo
spellingShingle Anna Satyana Karyawati
Gita Novita Sari
Budi Waluyo
Variabilitas genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik beberapa karakter kuantitatif galur F3 kedelai hasil persilangan
Jurnal Agro
heritabilitas, kedelai, kemajuan genetik
author_facet Anna Satyana Karyawati
Gita Novita Sari
Budi Waluyo
author_sort Anna Satyana Karyawati
title Variabilitas genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik beberapa karakter kuantitatif galur F3 kedelai hasil persilangan
title_short Variabilitas genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik beberapa karakter kuantitatif galur F3 kedelai hasil persilangan
title_full Variabilitas genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik beberapa karakter kuantitatif galur F3 kedelai hasil persilangan
title_fullStr Variabilitas genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik beberapa karakter kuantitatif galur F3 kedelai hasil persilangan
title_full_unstemmed Variabilitas genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik beberapa karakter kuantitatif galur F3 kedelai hasil persilangan
title_sort variabilitas genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik beberapa karakter kuantitatif galur f3 kedelai hasil persilangan
publisher Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung
series Jurnal Agro
issn 2407-7933
publishDate 2019-12-01
description Parameter genetik seperti keragaman genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik diperlukan untuk merakit kultivar unggul. Untuk itu dialukan evaluasi keragaman genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik populasi galur F3 kedelai dari 16 kombinasi persilangan dengan 6 tetua pada beberapa karakter kuantitatif diantaranya yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong isi, jumlah buku subur dan berat biji per tanaman. Penelitian untuk menyiapkan materi genetik dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Jatikerto, Malang pada tahun 2013-2016. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompk (RAK) dengan tiga ulangan. Populasi setiap galur F3 dan tetua pada setiap petak masing-masing 120 tanaman untuk setiap ulangan. Dari hasil keragaman genetik yang diamati, karakter tinggi tanaman, jumlah polong isi, jumlah buku subur dan berat biji per tanaman memiliki nilai keragaman genetik yang luas, sedangkan jumlah cabang memiliki keragaman genetik yang sempit. Nilai heritabilitas karakter pada kombinasi persilangan memiliki nilai sedang hingga tinggi yang berkisar antara 0,25-0,75. Pada karakter tinggi tanaman dari hasil persilangan galur (Anjasmoro x Tanggamus), (Anjasmoro x Grobogan), (Anjasmoro x UB2), (Argopuro x Grobogan), (Grobogan x Anjasmoro), (Grobogan x UB2), (UB2 x UB1), (UB1 x Argopuro) dan (UB1 x UB2) memiliki nilai heritabilitas sedang yaitu 0,46; 0,39; 0,37; 0,46; 0,46; 0,47; 0,46; 0,25; dan 0,47. Pada nilai kemajuan genetik dari 16 galur hasil persilangan, galur (UB2 x Tanggamus) memiliki nilai rata-rata kemajuan genetik paling tinggi yaitu 64,35%, sedangkan galur (UB1 x Argopuro) memiliki nilai rata-rata kemajuan genetik paling rendah yaitu 25,84%. ABSTRACT  The F3 soybean progenies derived from 16 cross combinations with six parents were evaluated for their genetic variability, heritability and genetic advances of quantitative traits i.e. plant height, number of branches, number of pods, number of active nodes and seeds weight per plant. The genetic material preparation was conducted at Research Station of Agriculture Faculty, Brawijaya University, Jatikerto, Malang from 2013 to 2016. The experiment was arranged in a randomized block design with three replications. Plant population of each F3 progenies and their parents were 120 plants at each replication. Among the quantitative characters observed, the variability of plant height, number of active nodes, number of pods and seeds weight per plant was wide, and number of branches was narrow. Heritability value in each cross combination had moderate to high value estimates ranged from 0.25 to 0.75. The character of plant height from crossing lines of (Anjasmoro x Tanggamus), (Anjasmoro x Grobogan), (Anjasmoro x UB2), (Argopuro x Grobogan), (Grobogan x Anjasmoro), (Grobogan x UB2), (UB2 x UB1), (UB1 x Argopuro) and (UB1 x UB2) had moderate heritability, i.e. 0.46; 0.39; 0.37; 0.46; 0.46; 0.47; 0.46; 0.25; and 0.47, respectively. The genetic advance from 16 cross combinations, the line of (UB2 x Tanggamus) had the highest mean of genetic advance for 64.35%. The line of (UB1 x Argopuro) had the lowest mean of genetic advance for 25.84%.
topic heritabilitas, kedelai, kemajuan genetik
url http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/article/view/5174
work_keys_str_mv AT annasatyanakaryawati variabilitasgenetikheritabilitasdankemajuangenetikbeberapakarakterkuantitatifgalurf3kedelaihasilpersilangan
AT gitanovitasari variabilitasgenetikheritabilitasdankemajuangenetikbeberapakarakterkuantitatifgalurf3kedelaihasilpersilangan
AT budiwaluyo variabilitasgenetikheritabilitasdankemajuangenetikbeberapakarakterkuantitatifgalurf3kedelaihasilpersilangan
_version_ 1724295922062458880