Pengembangan Metode Penentuan Kadar Neotam dalam Sediaan Obat dengan Spektrofotometri UV

Neotam merupakan pemanis sintetis yang baru muncul di pasaran pada tahun 2002. Neotam sering digunakan pada industri farmasi sebagai eksipien obat karena tidak memiliki nilai kalori dan terbukti aman dikonsumsi oleh penderita gangguan fenilketonuria, diabetes dan wanita.hamil. Penelitian ini bertuju...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dewi Kurnia, Anne Yuliantini, Dian Faizal
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2018-01-01
Series:EduChemia
Subjects:
Online Access:https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/EduChemia/article/view/2052
id doaj-cae6b12ffadc4fe4acf4a0a94e2e61b4
record_format Article
spelling doaj-cae6b12ffadc4fe4acf4a0a94e2e61b42021-01-22T07:25:35ZindUniversitas Sultan Ageng TirtayasaEduChemia2502-47792502-47872018-01-0131667610.30870/educhemia.v3i1.20522471Pengembangan Metode Penentuan Kadar Neotam dalam Sediaan Obat dengan Spektrofotometri UVDewi Kurnia0Anne Yuliantini1Dian Faizal2Bandung School of Pharmacy, Jl. Soekarno Hatta No.754 Bandung IndonesiaSekolah Tinggi Farmasi Bandung, Jl. Soekarno Hatta No.754 Bandung IndonesiaSekolah Tinggi Farmasi Bandung, Jl. Soekarno Hatta No.754 Bandung IndonesiaNeotam merupakan pemanis sintetis yang baru muncul di pasaran pada tahun 2002. Neotam sering digunakan pada industri farmasi sebagai eksipien obat karena tidak memiliki nilai kalori dan terbukti aman dikonsumsi oleh penderita gangguan fenilketonuria, diabetes dan wanita.hamil. Penelitian ini bertujuan sebagai metode alternatif penentuan neotam dalam sediaan obat secara spektrofotometri UV. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu uji kualitatif, optimasi panjang gelombang, validasi metode dan penetapan kadar neotam dalam sampel obat. Analisis kualitatif dilakukan menggunakan KLT dengan silika gel GF<sub>254 </sub>60 dan eluen n-butanol, asam asetat glasial, aquadest (6:1:1) menunjukkan hasil yang positif. Analisis kuantitatif dilakukan menggunakan spektrofotometri UV pada panjang gelombang 210 nm. Dari hasil validasi, didapatkan persamaan regresi kurva kalibrasi y = 0,0229x + 0,0335 dengan nilai koefisien korelasi (r) 0,9959; batas deteksi dan kuantisasi berturut-turut sebesar 1,2 bpj dan 4,2 bpj; nilai persen perolehan kembali sebesar 100,7 % dengan nilai SBR <em>interday dan intraday </em>berturut-turut 0,64% dan 1,4%. Hasil pengukuran terhadap sampel obat menunjukkan kadar neotam sebesar 0,09 mg/tablet. Hasil ini dinyatakan masih memenuhi persyaratan BPOM, yaitu maksimum penggunaan perhari &lt; 2 mg/kg berat badan. Berdasarkan hasil peneltian, dapat disimpulkan bahwa penetapan kadar neotam dalam sampel obat dapat dilakukan dengan metode spektrofotometri UV.https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/EduChemia/article/view/2052pemanisneotamspektrofotometri uv
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Dewi Kurnia
Anne Yuliantini
Dian Faizal
spellingShingle Dewi Kurnia
Anne Yuliantini
Dian Faizal
Pengembangan Metode Penentuan Kadar Neotam dalam Sediaan Obat dengan Spektrofotometri UV
EduChemia
pemanis
neotam
spektrofotometri uv
author_facet Dewi Kurnia
Anne Yuliantini
Dian Faizal
author_sort Dewi Kurnia
title Pengembangan Metode Penentuan Kadar Neotam dalam Sediaan Obat dengan Spektrofotometri UV
title_short Pengembangan Metode Penentuan Kadar Neotam dalam Sediaan Obat dengan Spektrofotometri UV
title_full Pengembangan Metode Penentuan Kadar Neotam dalam Sediaan Obat dengan Spektrofotometri UV
title_fullStr Pengembangan Metode Penentuan Kadar Neotam dalam Sediaan Obat dengan Spektrofotometri UV
title_full_unstemmed Pengembangan Metode Penentuan Kadar Neotam dalam Sediaan Obat dengan Spektrofotometri UV
title_sort pengembangan metode penentuan kadar neotam dalam sediaan obat dengan spektrofotometri uv
publisher Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
series EduChemia
issn 2502-4779
2502-4787
publishDate 2018-01-01
description Neotam merupakan pemanis sintetis yang baru muncul di pasaran pada tahun 2002. Neotam sering digunakan pada industri farmasi sebagai eksipien obat karena tidak memiliki nilai kalori dan terbukti aman dikonsumsi oleh penderita gangguan fenilketonuria, diabetes dan wanita.hamil. Penelitian ini bertujuan sebagai metode alternatif penentuan neotam dalam sediaan obat secara spektrofotometri UV. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu uji kualitatif, optimasi panjang gelombang, validasi metode dan penetapan kadar neotam dalam sampel obat. Analisis kualitatif dilakukan menggunakan KLT dengan silika gel GF<sub>254 </sub>60 dan eluen n-butanol, asam asetat glasial, aquadest (6:1:1) menunjukkan hasil yang positif. Analisis kuantitatif dilakukan menggunakan spektrofotometri UV pada panjang gelombang 210 nm. Dari hasil validasi, didapatkan persamaan regresi kurva kalibrasi y = 0,0229x + 0,0335 dengan nilai koefisien korelasi (r) 0,9959; batas deteksi dan kuantisasi berturut-turut sebesar 1,2 bpj dan 4,2 bpj; nilai persen perolehan kembali sebesar 100,7 % dengan nilai SBR <em>interday dan intraday </em>berturut-turut 0,64% dan 1,4%. Hasil pengukuran terhadap sampel obat menunjukkan kadar neotam sebesar 0,09 mg/tablet. Hasil ini dinyatakan masih memenuhi persyaratan BPOM, yaitu maksimum penggunaan perhari &lt; 2 mg/kg berat badan. Berdasarkan hasil peneltian, dapat disimpulkan bahwa penetapan kadar neotam dalam sampel obat dapat dilakukan dengan metode spektrofotometri UV.
topic pemanis
neotam
spektrofotometri uv
url https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/EduChemia/article/view/2052
work_keys_str_mv AT dewikurnia pengembanganmetodepenentuankadarneotamdalamsediaanobatdenganspektrofotometriuv
AT anneyuliantini pengembanganmetodepenentuankadarneotamdalamsediaanobatdenganspektrofotometriuv
AT dianfaizal pengembanganmetodepenentuankadarneotamdalamsediaanobatdenganspektrofotometriuv
_version_ 1724328480487768064