Gender and other factors and risk of mental emotional problems among students in Indonesia

<p>Abstrak<br />Latar belakang: Masalah mental emosional mulai terlihat di usia muda. Sebagian besar usia muda merupakan pelajar, namun hingga saat ini belum banyak kajian mengenai masalah mental emosional <br />yang terjadi pada pelajar. Tulisan ini ingin mengetahui beberapa fakto...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Indri Yunita Suryaputri, Bunga Ch Rosha, Kencana Sari
Format: Article
Language:English
Published: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2014-02-01
Series:Health Science Journal of Indonesia
Subjects:
Online Access:http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/HSJI/article/view/3440
Description
Summary:<p>Abstrak<br />Latar belakang: Masalah mental emosional mulai terlihat di usia muda. Sebagian besar usia muda merupakan pelajar, namun hingga saat ini belum banyak kajian mengenai masalah mental emosional <br />yang terjadi pada pelajar. Tulisan ini ingin mengetahui beberapa faktor yang berkaitan dengan masalah mental emosional pada pelajar di Indonesia. Metode:Penelitian ini menggunakan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 yang merupakan penelitian potong lintang. Subyek untuk penelitian ini ialah yang berusia 15-24 tahun dan masih sekolah. Masalah mental emosional yang diukur menggunakan Self-Reporting Questionnaire (SRQ-20). Masalah mental emosional diidentifikasi jika seseorang menjawabnya ≥ 6 dari 20 pertanyaan dalam kuesioner. Hasil:Total sampel awal responden usia muda yang diperoleh ialah sebanyak 49,520 namun yang dapat dilakukan pengolahan data ada sebanyak 48,200 responden usia 15-24 tahun yang masih berstatus <br />sekolah. Hasil yang didapat ialah bahwa prevalensi pelajar yang mengalami masalah mental emosional ada sebanyak 7,7%. Pelajar perempuan mempunyai risiko 71% lebih tinggi untuk menderita masalah <br />mental emosional daripada pelajar laki-laki [odds rasio suaian (ORa) = 1.71; P = 0.000]. Jika ditinjau dari segi wilayah, pelajar di pulau Jawa memiliki risiko 68% lebih tinggi masalah mental emosional dibandingkan pelajar dari luar Pulau Jawa (ORa=1.68; P = 0.000). Pada pelajar yang berasal dari kategori sosial ekonomi rendah, memiliki risiko 8% dibandingkan pelajar dari sosial ekonomi tinggi untuk mengalami masalah mental emosional (ORa=1,08; P=0,035). Kesimpulan: Pelajar wanita yang tinggal di Pulau Jawa dan berasal dari sosial ekonomi rendah, memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami masalah mental emosional. (Health Science Indones 2013;2:98-102)</p><p>Kata kunci:pelajar, masalah mental emosional, status sosial ekonomi rendah</p><p>Abstract<br />Background: Mental emotional problems often occurred in young age. Most of the young age is student. Research in students’ mental health is still not much. The research is to investigate some of the factors related to mental emotional problems in students in Indonesia. Method: This research using Riskesdas 2007 data, the survey was cross sectional. The subjects of the study were 15-24 years old and still in school. The mental health problems assessed using Self Report Questionnaire (SRQ-20). The mental health problems identified if respondents answer yes 6 questions and above. Results: The total sample of young age is 49,520. The total respondents analyzed are 48200 students age 15-24 years. The results revealed that 7.7% students were having mental emotional problems. Female students had 71% higher risk to be experiencing mental emotional problems than male students [adjusted odd ratio (ORa) = 1.71; P = 0.000]. Students live in Java are 68% riskier for having mental emotional problems than students live outside Java (ORa=1.68; P = 0.000). Students from low socio economic status had 8% higher risk to have mental emotional problems compare to students from high socio-economic status (ORa=1,08; P = 0,035). Conclusion: Female students living in Java and low socioeconomic status had higher risk to experience <br />mental emotional problems. (Health Science Indones 2013;2:98-102)</p><p>Key words:student, mental emotional problems, socioeconomic status</p>
ISSN:2087-7021
2338-3437