Pengujian Toksisitas Akut Obat Herbal Pada Mencit Berdasarkan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)

Uji toksisitas perlu dilakukan pada suatu produk obat yang akan dipasarkan. Uji awal (screening test) ini sangat penting secara farmakologi dan toksikologi karena akan digunakan untuk pertimbangan penentuan dosis, rentang waktu pemberian dan aplikasinya. Superjamu yang diuji merupakan campuran herba...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Wiku Adi Sasmito, Agustina Dwi Wijayanti, Ida Fitriana, Puspa Wikan Sari
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Gadjah Mada 2017-01-01
Series:Jurnal Sain Veteriner
Subjects:
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/17924
id doaj-da4021d42ab04cebaadc2dbe4eeefb8b
record_format Article
spelling doaj-da4021d42ab04cebaadc2dbe4eeefb8b2020-11-24T22:02:43ZindUniversitas Gadjah MadaJurnal Sain Veteriner0126-04212407-37332017-01-0133210.22146/jsv.1792412084Pengujian Toksisitas Akut Obat Herbal Pada Mencit Berdasarkan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)Wiku Adi Sasmito0Agustina Dwi Wijayanti1Ida Fitriana2Puspa Wikan Sari3Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas IndonesiaFakultas Kedokteran Hewan, UGMFakultas Kedokteran Hewan, UGMFakultas Kedokteran Hewan, UGMUji toksisitas perlu dilakukan pada suatu produk obat yang akan dipasarkan. Uji awal (screening test) ini sangat penting secara farmakologi dan toksikologi karena akan digunakan untuk pertimbangan penentuan dosis, rentang waktu pemberian dan aplikasinya. Superjamu yang diuji merupakan campuran herbal yang telah dibentuk menjadi sediaan cair dan diaplikasikan secara per oral. Metode pengujian toksisitas yang dipilih berdasarkan pedoman Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) 423 (2002). Metode ini merupakan metode standar yang diakui oleh 33 negara Eropa yang merupakan anggota dari OECD. Kelebihan utama metode ini adalah sedikitnya penggunaan hewan model (mencit) serta waktu ujinya yang relatif cepat. Sebanyak 9 ekor mencit betina umur 3 bulan dengan berat badan berkisar 25 g dibagi menjadi 3 perlakuan (n=3). Kelompok 1 diberi jamu dosis 300 mg/kb berat badan, kelompok 2 dosis 2000 mg/kg dan kelompok 3 (kontrol) diberi aquades 1 mL/ kg berat badan. Perberian jamu dilakukan per oral menggunakan spet bersonde setiap hari selama 14 hari. Tahap pertama masih terdapat kematian pada kelompok 2 dan gejala klinis berupa rambut berdiri, depresi dan gejala syarafi pada kelompok 1 sehingga dilanjutkan dengan uji kedua menggunakan dosis 50 mg/kg berat badan pada 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan (KP) dan kelompok kontrol (KK) masing masing terdiri dari 3 ekor mencit, selama 14 hari. Hasil pengujian tahap kedua tidak ditemukan gejala klinis keracunan pada hewan coba. Kesimpulan dari pengujian ini adalah nilai dosis toksik jamu adalah > 50-300 mg/kg bb dan perkiraan dosis letal (LD50) adalah 200-300 mg/kg bb seperti disebutkan dalam Annex 2c: OECD/OCE.https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/17924uji toksisitas, jamu, mencit
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Wiku Adi Sasmito
Agustina Dwi Wijayanti
Ida Fitriana
Puspa Wikan Sari
spellingShingle Wiku Adi Sasmito
Agustina Dwi Wijayanti
Ida Fitriana
Puspa Wikan Sari
Pengujian Toksisitas Akut Obat Herbal Pada Mencit Berdasarkan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
Jurnal Sain Veteriner
uji toksisitas, jamu, mencit
author_facet Wiku Adi Sasmito
Agustina Dwi Wijayanti
Ida Fitriana
Puspa Wikan Sari
author_sort Wiku Adi Sasmito
title Pengujian Toksisitas Akut Obat Herbal Pada Mencit Berdasarkan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
title_short Pengujian Toksisitas Akut Obat Herbal Pada Mencit Berdasarkan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
title_full Pengujian Toksisitas Akut Obat Herbal Pada Mencit Berdasarkan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
title_fullStr Pengujian Toksisitas Akut Obat Herbal Pada Mencit Berdasarkan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
title_full_unstemmed Pengujian Toksisitas Akut Obat Herbal Pada Mencit Berdasarkan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
title_sort pengujian toksisitas akut obat herbal pada mencit berdasarkan organization for economic co-operation and development (oecd)
publisher Universitas Gadjah Mada
series Jurnal Sain Veteriner
issn 0126-0421
2407-3733
publishDate 2017-01-01
description Uji toksisitas perlu dilakukan pada suatu produk obat yang akan dipasarkan. Uji awal (screening test) ini sangat penting secara farmakologi dan toksikologi karena akan digunakan untuk pertimbangan penentuan dosis, rentang waktu pemberian dan aplikasinya. Superjamu yang diuji merupakan campuran herbal yang telah dibentuk menjadi sediaan cair dan diaplikasikan secara per oral. Metode pengujian toksisitas yang dipilih berdasarkan pedoman Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) 423 (2002). Metode ini merupakan metode standar yang diakui oleh 33 negara Eropa yang merupakan anggota dari OECD. Kelebihan utama metode ini adalah sedikitnya penggunaan hewan model (mencit) serta waktu ujinya yang relatif cepat. Sebanyak 9 ekor mencit betina umur 3 bulan dengan berat badan berkisar 25 g dibagi menjadi 3 perlakuan (n=3). Kelompok 1 diberi jamu dosis 300 mg/kb berat badan, kelompok 2 dosis 2000 mg/kg dan kelompok 3 (kontrol) diberi aquades 1 mL/ kg berat badan. Perberian jamu dilakukan per oral menggunakan spet bersonde setiap hari selama 14 hari. Tahap pertama masih terdapat kematian pada kelompok 2 dan gejala klinis berupa rambut berdiri, depresi dan gejala syarafi pada kelompok 1 sehingga dilanjutkan dengan uji kedua menggunakan dosis 50 mg/kg berat badan pada 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan (KP) dan kelompok kontrol (KK) masing masing terdiri dari 3 ekor mencit, selama 14 hari. Hasil pengujian tahap kedua tidak ditemukan gejala klinis keracunan pada hewan coba. Kesimpulan dari pengujian ini adalah nilai dosis toksik jamu adalah > 50-300 mg/kg bb dan perkiraan dosis letal (LD50) adalah 200-300 mg/kg bb seperti disebutkan dalam Annex 2c: OECD/OCE.
topic uji toksisitas, jamu, mencit
url https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/17924
work_keys_str_mv AT wikuadisasmito pengujiantoksisitasakutobatherbalpadamencitberdasarkanorganizationforeconomiccooperationanddevelopmentoecd
AT agustinadwiwijayanti pengujiantoksisitasakutobatherbalpadamencitberdasarkanorganizationforeconomiccooperationanddevelopmentoecd
AT idafitriana pengujiantoksisitasakutobatherbalpadamencitberdasarkanorganizationforeconomiccooperationanddevelopmentoecd
AT puspawikansari pengujiantoksisitasakutobatherbalpadamencitberdasarkanorganizationforeconomiccooperationanddevelopmentoecd
_version_ 1725834366683185152