Representasi semboyan Edukasi KI Hajar Dewantoro Dalam Kajian Semantik (Pendekatan Behavioral)

Abstract: As a verbal communication instrument, language is a system with arbitrer. People realize that language activity actually is an activity to exspress language symbols to inform the meaning of the symbols to another people (in oral communication) or to the reader (in a letter communication)....

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Agus Hermawan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: IKIP PGRI Bojonegoro 2018-07-01
Series:Jurnal Pendidikan Edutama
Subjects:
Online Access:http://ejurnal.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/JPE/article/view/164
Description
Summary:Abstract: As a verbal communication instrument, language is a system with arbitrer. People realize that language activity actually is an activity to exspress language symbols to inform the meaning of the symbols to another people (in oral communication) or to the reader (in a letter communication). This thing can be seen from some of these proof, teacher in educational world already forgot about what was Ki Hajar Dewantara said, in that motto, teacher not only have to teach about educational in the class, but also to build the characteristic of their students. This observation use documentation methods in written text or language in the motto of Ki Hajar Dewantara, because Ki Hajar Dewantara wrote a message in that motto about education in the world, including in our environment to send a message about what was he did. The motto that written by Ki Hajar Dewantara use many interesting words. This thing make the writer use behavioral approachment to be a reference to make a meaning of the educational motto from Ki Hajar Dewantara. Keywords: representation, motto, education, meaning. Abstrak: Sebagai alat komunikasi verbal bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer. Orang menyadari bahwa kegiatan berbahasa sesungguhnya adalah kegiatan mengekspresikan lambang – lambang bahasa untuk menyampaikan makna- makna yang ada pada lambang tersebut,kepada lawan bicaranya (dalam komunikasi lisan) atau pembaca ( dalam komunikasi tulis). Hal ini dapat dilihat dari bukti berikut, pendidik dalam dunia pendidikan suda mulai lupa dengan semboyan Ki Hajar Dewantara, dalam semboyan tersebut pendidik tugas dan tanggungjawabnya selain mengajar juga harus membentuk karakteristik peserta didiknya,memberikan contoh dalam bersikap.Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dalam penggunaan bahasa tulis yang dituangkan di semboyan Ki Hajar Dewantara sangatlah menarik, karena Ki Hajar Dewantara menuliskan pesan terhadap dunia pendidikan, baik dilingkungan sekitar maupun dilingkungan luar untuk menyampaikan pesan terhadap apa yang dialaminya. Tulisan Ki Hajar Dewantara tersebut mengandung makna atau arti, apa yang dituliskan Ki Hajar Dewantara banyak menggunakan istilah- istilah yang unik, yang sulit dinalar oleh manusia lainnya. Hal ini menyebabkan penulis menggunakan pendekatan behavioral manjadi acuan untuk memaknai istilah yang ada di semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara. Kata kunci: representasi, semboyan, edukasi, makna.
ISSN:2339-2258
2548-821X