Penentuan Lapisan Air Tanah dengan Metode Geolistrik Schlumberger di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan

Berdasarkan peta geologi daerah Balangan oleh batuan yang berasal dari Formasi Dahor (TQd) berumur Plio-Plistosen dan Warukin (Tmw) berumur Miosen Tengah sampai dengan Miosen Akhir. Nilai tahanan jenis di lokasi penyelidikan dapat dibedakan dalam beberapa kelompok yaitu tahanan jenis antara 1–405 Ωm...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Sri Cahyo Wahyono, Totok Wianto
Format: Article
Language:English
Published: Lambung Mangkurat University Press 2017-03-01
Series:Jurnal Fisika Flux
Subjects:
Online Access:http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/article/view/3021
id doaj-df0277fc240f4e129591c7d450b02dad
record_format Article
spelling doaj-df0277fc240f4e129591c7d450b02dad2020-11-25T03:43:26ZengLambung Mangkurat University PressJurnal Fisika Flux1829-796X2541-17132017-03-01521481642750Penentuan Lapisan Air Tanah dengan Metode Geolistrik Schlumberger di Kabupaten Balangan Kalimantan SelatanSri Cahyo Wahyono0Totok Wianto1Staf Pengajar Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Lambung MangkuratStaf Pengajar Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Lambung MangkuratBerdasarkan peta geologi daerah Balangan oleh batuan yang berasal dari Formasi Dahor (TQd) berumur Plio-Plistosen dan Warukin (Tmw) berumur Miosen Tengah sampai dengan Miosen Akhir. Nilai tahanan jenis di lokasi penyelidikan dapat dibedakan dalam beberapa kelompok yaitu tahanan jenis antara 1–405 Ωm pada bagian atas ditafsirkan sebagai tanah penutup dalam kondisi basah sampai kering, tahanan jenis < 10 Ωm ditafsirkan sebagai lempung yang bersifat kedap air, tahanan jenis 10–150 Ωm ditafsirkan sebagai lempung pasiran dan pasir, dan tahanan jenis > 500 Ωm ditafsirkan sebagai lempung kering. Lapisan yang dapat bertindak sebagai perangkap air bawah tanah/akuifer diperkirakan lapisan yang bertahanan jenis 10-150 Ωm. Mempertimbangkan aspek kemungkinan prospek keterdapatan air tanah, maka pengukuran GL.1 diharapkan pemboran mencapai kedalaman lebih dari 140 m, GL.2 pada kedalaman 42-103 m, GL.3 pada kedalaman 25-56 m atau lebih dari 123 m dan GL.4 pada kedalaman 2-151 m.http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/article/view/3021geolistrik, Schlumberger, tahanan jenis, air tanah, Balangan
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Sri Cahyo Wahyono
Totok Wianto
spellingShingle Sri Cahyo Wahyono
Totok Wianto
Penentuan Lapisan Air Tanah dengan Metode Geolistrik Schlumberger di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan
Jurnal Fisika Flux
geolistrik, Schlumberger, tahanan jenis, air tanah, Balangan
author_facet Sri Cahyo Wahyono
Totok Wianto
author_sort Sri Cahyo Wahyono
title Penentuan Lapisan Air Tanah dengan Metode Geolistrik Schlumberger di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan
title_short Penentuan Lapisan Air Tanah dengan Metode Geolistrik Schlumberger di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan
title_full Penentuan Lapisan Air Tanah dengan Metode Geolistrik Schlumberger di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan
title_fullStr Penentuan Lapisan Air Tanah dengan Metode Geolistrik Schlumberger di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan
title_full_unstemmed Penentuan Lapisan Air Tanah dengan Metode Geolistrik Schlumberger di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan
title_sort penentuan lapisan air tanah dengan metode geolistrik schlumberger di kabupaten balangan kalimantan selatan
publisher Lambung Mangkurat University Press
series Jurnal Fisika Flux
issn 1829-796X
2541-1713
publishDate 2017-03-01
description Berdasarkan peta geologi daerah Balangan oleh batuan yang berasal dari Formasi Dahor (TQd) berumur Plio-Plistosen dan Warukin (Tmw) berumur Miosen Tengah sampai dengan Miosen Akhir. Nilai tahanan jenis di lokasi penyelidikan dapat dibedakan dalam beberapa kelompok yaitu tahanan jenis antara 1–405 Ωm pada bagian atas ditafsirkan sebagai tanah penutup dalam kondisi basah sampai kering, tahanan jenis < 10 Ωm ditafsirkan sebagai lempung yang bersifat kedap air, tahanan jenis 10–150 Ωm ditafsirkan sebagai lempung pasiran dan pasir, dan tahanan jenis > 500 Ωm ditafsirkan sebagai lempung kering. Lapisan yang dapat bertindak sebagai perangkap air bawah tanah/akuifer diperkirakan lapisan yang bertahanan jenis 10-150 Ωm. Mempertimbangkan aspek kemungkinan prospek keterdapatan air tanah, maka pengukuran GL.1 diharapkan pemboran mencapai kedalaman lebih dari 140 m, GL.2 pada kedalaman 42-103 m, GL.3 pada kedalaman 25-56 m atau lebih dari 123 m dan GL.4 pada kedalaman 2-151 m.
topic geolistrik, Schlumberger, tahanan jenis, air tanah, Balangan
url http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/article/view/3021
work_keys_str_mv AT sricahyowahyono penentuanlapisanairtanahdenganmetodegeolistrikschlumbergerdikabupatenbalangankalimantanselatan
AT totokwianto penentuanlapisanairtanahdenganmetodegeolistrikschlumbergerdikabupatenbalangankalimantanselatan
_version_ 1724519963288403968