CAMPUR KODE DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI MEDIA SOSIAL “WhatsApp”

Penggunaan bahasa Indonesia di media sosial WhatsApp menarik dikaji, seperti: diksi (pilihan kata), morfologi (bentuk kata), pola penyingkatan kata, dan campur kode. Dalam tulisan ini kajian dibatasi pada masalah campur kode dan faktor-faktor yang memengaruhi kemunculannya. Dengan demikian, tujuan k...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: I Gusti Putu Sutarma
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Politeknik Negeri Bali 2017-10-01
Series:Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora
Online Access:http://ojs.pnb.ac.id/index.php/SOSHUM/article/view/593
id doaj-e2fcaf2ae9454df1bee7252843e5d23b
record_format Article
spelling doaj-e2fcaf2ae9454df1bee7252843e5d23b2020-11-24T23:55:38ZindPoliteknik Negeri BaliSoshum: Jurnal Sosial dan Humaniora2088-22622580-56222017-10-0172189201593CAMPUR KODE DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI MEDIA SOSIAL “WhatsApp”I Gusti Putu Sutarma0Politeknik Negeri BaliPenggunaan bahasa Indonesia di media sosial WhatsApp menarik dikaji, seperti: diksi (pilihan kata), morfologi (bentuk kata), pola penyingkatan kata, dan campur kode. Dalam tulisan ini kajian dibatasi pada masalah campur kode dan faktor-faktor yang memengaruhi kemunculannya. Dengan demikian, tujuan kajian ini adalah menemukan dan mendeskripsikan jenis-jenis campur kode dan faktor-faktor yang memengaruhi kemunculannya dalam penggunaan bahasa Indonesia di media sosial WhatsApp. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang datanya dikumpulkan dengan metode simak yang dibantu dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan catat. Data yang telah diklasifikasikan dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif yang dasar paradigmanya metodologis induktif. Paradigma metodologis induktif adalah pola pikir yang memulai sesuatu dari yang khusus ke sesuatu yang umum. Hasil analisis data disajikan dengan metode formal dan informal. Berdasarkan asal unsur serapan, campur kode ditemukan ada dua, yaitu campur kode ke dalam dan campur kode ke luar. Campur kode ke dalam unsur serapannya ditemukan dari bahasa Bali dan Jawa, sementara campur kode ke luar unsur serapannya berasal dari bahasa Ingris dan bahasa Jepang. Ditinjau dari tingkat perangkat kebahasaan campur kode ditemukan dalam tataran kata dan frasa. Munculnya campur kode disebabkan oleh faktor situasi dan faktor penutur. Campur kode ditemukan pada situasi yang bersifat tidak resmi (informal), sedangkan dari faktor penutur ditemukan pada penutur yang berpendidikan dan berdwibahasa.http://ojs.pnb.ac.id/index.php/SOSHUM/article/view/593
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author I Gusti Putu Sutarma
spellingShingle I Gusti Putu Sutarma
CAMPUR KODE DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI MEDIA SOSIAL “WhatsApp”
Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora
author_facet I Gusti Putu Sutarma
author_sort I Gusti Putu Sutarma
title CAMPUR KODE DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI MEDIA SOSIAL “WhatsApp”
title_short CAMPUR KODE DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI MEDIA SOSIAL “WhatsApp”
title_full CAMPUR KODE DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI MEDIA SOSIAL “WhatsApp”
title_fullStr CAMPUR KODE DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI MEDIA SOSIAL “WhatsApp”
title_full_unstemmed CAMPUR KODE DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI MEDIA SOSIAL “WhatsApp”
title_sort campur kode dalam penggunaan bahasa indonesia di media sosial “whatsapp”
publisher Politeknik Negeri Bali
series Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora
issn 2088-2262
2580-5622
publishDate 2017-10-01
description Penggunaan bahasa Indonesia di media sosial WhatsApp menarik dikaji, seperti: diksi (pilihan kata), morfologi (bentuk kata), pola penyingkatan kata, dan campur kode. Dalam tulisan ini kajian dibatasi pada masalah campur kode dan faktor-faktor yang memengaruhi kemunculannya. Dengan demikian, tujuan kajian ini adalah menemukan dan mendeskripsikan jenis-jenis campur kode dan faktor-faktor yang memengaruhi kemunculannya dalam penggunaan bahasa Indonesia di media sosial WhatsApp. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang datanya dikumpulkan dengan metode simak yang dibantu dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan catat. Data yang telah diklasifikasikan dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif yang dasar paradigmanya metodologis induktif. Paradigma metodologis induktif adalah pola pikir yang memulai sesuatu dari yang khusus ke sesuatu yang umum. Hasil analisis data disajikan dengan metode formal dan informal. Berdasarkan asal unsur serapan, campur kode ditemukan ada dua, yaitu campur kode ke dalam dan campur kode ke luar. Campur kode ke dalam unsur serapannya ditemukan dari bahasa Bali dan Jawa, sementara campur kode ke luar unsur serapannya berasal dari bahasa Ingris dan bahasa Jepang. Ditinjau dari tingkat perangkat kebahasaan campur kode ditemukan dalam tataran kata dan frasa. Munculnya campur kode disebabkan oleh faktor situasi dan faktor penutur. Campur kode ditemukan pada situasi yang bersifat tidak resmi (informal), sedangkan dari faktor penutur ditemukan pada penutur yang berpendidikan dan berdwibahasa.
url http://ojs.pnb.ac.id/index.php/SOSHUM/article/view/593
work_keys_str_mv AT igustiputusutarma campurkodedalampenggunaanbahasaindonesiadimediasosialwhatsapp
_version_ 1725461416815624192