KEARIFAN LOKAL ORANG SUNDA DALAM UNGKAPAN TRADISIONAL DI KAMPUNG KUTA KABUPATEN CIAMIS

Abstrak Masyarakat Sunda termasuk salah satu etnis yang sangat bangga dengan bahasa dan budayanya. Dalam Bahasa Sunda dikenal babasan dan paribasa yang merupakan ungkapan tradisional atau idiom suku Sunda. Isi dari babasan dan paribasa merupakan nilai-nilai dan kearifan lokal orang Sunda pada umum...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Aam Masduki
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-06-01
Series:Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya
Subjects:
Online Access:http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/102
Description
Summary:Abstrak Masyarakat Sunda termasuk salah satu etnis yang sangat bangga dengan bahasa dan budayanya. Dalam Bahasa Sunda dikenal babasan dan paribasa yang merupakan ungkapan tradisional atau idiom suku Sunda. Isi dari babasan dan paribasa merupakan nilai-nilai dan kearifan lokal orang Sunda pada umumnya. Dalam babasan dan paribasa banyak sekali kearifan lokal yang terkandung didalamnya. Nilai dan kearifan lokal ini yang harus tetap dijaga dan dijadikan falsafah hidup orang Sunda. Kearifan lokal mengandung nilai, kepercayaan, dan sistem religi yang dianut masyarakat setempat.Kearifan lokal pada intinya kegiatan yang melindungi dan melestarikan alam dan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji dan melestarikan kearifan lokal yang berkembang di masyarakat. Penelitian  kearifan lokal dilakukan pada masyarakat adat Kuta di Kabupaten Ciamis yang berfokus pada babasan dan paribasa. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dalam bentuk kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi partisipasi/pengamatan, wawancara mendalam dengan beberapa informan dan pengunjung, serta studi pustaka. Data yang dianalisis meliputi: Makna yang terkandung dalam kearifan lokal babasan dan paribasa, terutama yang mengatur tentang manusia sebagai pribadi, hubungan manusia dengan lingkungan masyarakat, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan Tuhan.   Abstract Sundanese people is one ofanethnic which is extremely proud of their language and culture. In Sundanese, it is known babasan and paribasa which is a traditional expressions or idioms of Sundanese tribe. The content of babasan and paribasais the values and local wisdom of Sundanese people in general. In babasan and paribasa, there are a lot of local knowledge contain there. Values and local wisdoms must be kept and used as a philosophy of Sundanese life. Local wisdom contain values, beliefs, and religious system which is adopted by local communities.  Local wisdom on its core activities protect and preserve the natural and environment. Therefore, it is important to study and preserve the local wisdom that flourished in our society.The research of local wisdom was performed at Kuta indigenous people in Ciamis district that focuses on babasan and paribasa. The method used was descriptive method in the form of qualitative data collection techniques such as participatory observation / observation, in-depth interviews with informants and visitors, as well as literature. The data analyzed include the meaning in the local wisdom of babasan and paribasa, especially the regulation of the human as a person, human relationships with the community, the human relationship with nature, and man’s relationship with God.
ISSN:2085-9937
2598-1242