SPIRITUALITY AMIDST THE UPROAR OF MODERNITY: The Ritual of Dhikr and its Meanings among Members of Naqshbandy Sufi Order in Western Europe
<p>Artikel ini dimaksudkan untuk menelaah ritual dhikr dan maknanya di kalangan jamaah Naqshabandy di Eropa. Artikel ini tidak hanya mengungkapkan hasil ngamatan semata, tetapi juga mencatat ekspresi pengalaman jamaah sufi dengan bahasa mereka sendiri. Dengan demikian, diharapkan tradisi sufi...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Arabic |
Published: |
State Islamic University Sunan Kalijaga
2006-08-01
|
Series: | Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies |
Online Access: | http://journal.aljamiah.org/index.php/AJ/article/view/109 |
id |
doaj-e4291730516343e0923ec9289fbf5b66 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-e4291730516343e0923ec9289fbf5b662020-11-25T01:05:58ZaraState Islamic University Sunan KalijagaAl-Jami'ah: Journal of Islamic Studies0126-012X2338-557X2006-08-0144225127410.14421/ajis.2006.442.251-274103SPIRITUALITY AMIDST THE UPROAR OF MODERNITY: The Ritual of Dhikr and its Meanings among Members of Naqshbandy Sufi Order in Western EuropeW. Widiyanto0State College for Islamic Studies (STAIN) Salatiga<p>Artikel ini dimaksudkan untuk menelaah ritual dhikr dan maknanya di kalangan jamaah Naqshabandy di Eropa. Artikel ini tidak hanya mengungkapkan hasil ngamatan semata, tetapi juga mencatat ekspresi pengalaman jamaah sufi dengan bahasa mereka sendiri. Dengan demikian, diharapkan tradisi sufi tidak hanya dipahami sebagai fenomena sosial biasa, tetapi lebih sebagai tradisi yang terus hidup dan berkembang dalam masyarakat. Pada dasarnya, Naqshabandy adalah aliran sufi yang mengutamakan ketenangan dalam menapak jalan menuju Tuhan. Dhikir bagi jamaah Naqshabandy mengandung berbagai makna, baik yang abstrak maupun yang praktis. Sejarah juga telah mencatat keterlibatan kaum sufi, termasuk Naqshabandy, dalam persoalan politik dan ekonomi. Ini akan terus berlanjut bila situasi dan kecenderungan kelompok sufi mendukung ke arah tersebut sehingga tidak hanya terkait dengan persoalan spiritual, tapi juga jaringan ekonomi dan politik.</p>http://journal.aljamiah.org/index.php/AJ/article/view/109 |
collection |
DOAJ |
language |
Arabic |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
W. Widiyanto |
spellingShingle |
W. Widiyanto SPIRITUALITY AMIDST THE UPROAR OF MODERNITY: The Ritual of Dhikr and its Meanings among Members of Naqshbandy Sufi Order in Western Europe Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies |
author_facet |
W. Widiyanto |
author_sort |
W. Widiyanto |
title |
SPIRITUALITY AMIDST THE UPROAR OF MODERNITY: The Ritual of Dhikr and its Meanings among Members of Naqshbandy Sufi Order in Western Europe |
title_short |
SPIRITUALITY AMIDST THE UPROAR OF MODERNITY: The Ritual of Dhikr and its Meanings among Members of Naqshbandy Sufi Order in Western Europe |
title_full |
SPIRITUALITY AMIDST THE UPROAR OF MODERNITY: The Ritual of Dhikr and its Meanings among Members of Naqshbandy Sufi Order in Western Europe |
title_fullStr |
SPIRITUALITY AMIDST THE UPROAR OF MODERNITY: The Ritual of Dhikr and its Meanings among Members of Naqshbandy Sufi Order in Western Europe |
title_full_unstemmed |
SPIRITUALITY AMIDST THE UPROAR OF MODERNITY: The Ritual of Dhikr and its Meanings among Members of Naqshbandy Sufi Order in Western Europe |
title_sort |
spirituality amidst the uproar of modernity: the ritual of dhikr and its meanings among members of naqshbandy sufi order in western europe |
publisher |
State Islamic University Sunan Kalijaga |
series |
Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies |
issn |
0126-012X 2338-557X |
publishDate |
2006-08-01 |
description |
<p>Artikel ini dimaksudkan untuk menelaah ritual dhikr dan maknanya di kalangan jamaah Naqshabandy di Eropa. Artikel ini tidak hanya mengungkapkan hasil ngamatan semata, tetapi juga mencatat ekspresi pengalaman jamaah sufi dengan bahasa mereka sendiri. Dengan demikian, diharapkan tradisi sufi tidak hanya dipahami sebagai fenomena sosial biasa, tetapi lebih sebagai tradisi yang terus hidup dan berkembang dalam masyarakat. Pada dasarnya, Naqshabandy adalah aliran sufi yang mengutamakan ketenangan dalam menapak jalan menuju Tuhan. Dhikir bagi jamaah Naqshabandy mengandung berbagai makna, baik yang abstrak maupun yang praktis. Sejarah juga telah mencatat keterlibatan kaum sufi, termasuk Naqshabandy, dalam persoalan politik dan ekonomi. Ini akan terus berlanjut bila situasi dan kecenderungan kelompok sufi mendukung ke arah tersebut sehingga tidak hanya terkait dengan persoalan spiritual, tapi juga jaringan ekonomi dan politik.</p> |
url |
http://journal.aljamiah.org/index.php/AJ/article/view/109 |
work_keys_str_mv |
AT wwidiyanto spiritualityamidsttheuproarofmodernitytheritualofdhikranditsmeaningsamongmembersofnaqshbandysufiorderinwesterneurope |
_version_ |
1725192167265140736 |