Pengalaman Pasien Mengalami Serangan Jantung Pertama Kali yang dirawat di Ruang CICU

Serangan jantung merupakan peristiwa terhambatnya aliran darah pada arteri koroner yang menyebabkan otot jantung kekurangan oksigen sehingga terjadi kerusakan irreversibel miokard, reaksi tidak percaya, penolakan, marah, dan takut akan kematian. Serangan jantung pada pasien dapat berdampak pada aspe...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Didi Kurniawan, Kusman Ibrahim, Ayu Prawesti
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Padjadjaran 2017-09-01
Series:JKP (Jurnal Keperawatan Padjajaran)
Subjects:
Online Access:http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/view/102/98
Description
Summary:Serangan jantung merupakan peristiwa terhambatnya aliran darah pada arteri koroner yang menyebabkan otot jantung kekurangan oksigen sehingga terjadi kerusakan irreversibel miokard, reaksi tidak percaya, penolakan, marah, dan takut akan kematian. Serangan jantung pada pasien dapat berdampak pada aspek fisik dan psikologis pasien tersbut dan keluarganya. Staf pelayanan kesehatan termasuk perawat perlu lebih memahami perubahan yang terjadi sepanjang perjalanan hidup pasien yang mengalami serangan jantung pertama kali agar tercapai asuhan keperawatan holistik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis terhadap empat laki-laki dan tiga perempuan yang berusia antara 42–68 tahun melalui wawancara mendalam. Analisis hasil wawancara menggunakan metode Colaizzi. Pengalaman hidup pasien yang mengalami serangan jantung pertama kali dikelompokkan ke dalam tiga tahapan. Tahap pertama yaitu sebelum serangan; situasi yang mencetuskan dan menyebabkan serangan jantung. Tahap kedua yaitu saat terjadi serangan jantung; nyeri dada seperti dihimpit beton, takut meninggal dunia, tidak percaya mengalami serangan jantung, pentingnya kehadiran keluarga saat serangan, dan putus asa mencari pelayanan kesehatan. Tahap ketiga yaitu selama perawatan; merasa sudah sembuh karena tidak nyeri dada lagi, pasrah dan berdoa serta menganggap sakit sebagai cobaan dari Tuhan, keinginan tetap beribadah meskipun sakit, kebahagiaan memeroleh kehidupan ke dua dari Tuhan, gangguan tidur selama perawatan, dan kesulitan pembayaran biaya rumah sakit. Penelitian menemukan wawasan baru yaitu putus asa mencari pelayanan kesehatan, merasa sudah sembuh karena tidak nyeri dada lagi, dan kebahagiaan memeroleh kesempatan hidup kedua dari Tuhan. Berdasarkan hasil temuan maka perlu membuat sistem pertolongan yang cepat pada korban serangan jantung, meningkatkan pemahaman pasien melalui pendidikan kesehatan mengenai serangan jantung yang dialami sehingga tercapai pelayanan yang paripurna.
ISSN:2338-5324
2442-7276