SISTEM DETEKSI INTRUSI MENGGUNAKAN N-GRAM DAN COSINE SIMILARITY
Serangan atau intrusi yang masuk ke dalam sebuah sistem adalah sesuatu yang hampir pasti terjadi dalam dunia teknologi informasi saat ini. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa teknologi yang dapat digunakan, seperti firewall atau sistem deteksi intrusi (intrusion detection system/IDS). Tidak se...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2016-01-01
|
Series: | JUTI: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi |
Online Access: | http://juti.if.its.ac.id/index.php/juti/article/view/516 |
id |
doaj-e8734e9408ae4f3c8f309f441e2512fc |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-e8734e9408ae4f3c8f309f441e2512fc2021-05-29T12:50:10ZengInstitut Teknologi Sepuluh NopemberJUTI: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi1412-63892406-85352016-01-0114110811610.12962/j24068535.v14i1.a516332SISTEM DETEKSI INTRUSI MENGGUNAKAN N-GRAM DAN COSINE SIMILARITYBaskoro Adi PratomoRoyyana Muslim IjtihadieSerangan atau intrusi yang masuk ke dalam sebuah sistem adalah sesuatu yang hampir pasti terjadi dalam dunia teknologi informasi saat ini. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa teknologi yang dapat digunakan, seperti firewall atau sistem deteksi intrusi (intrusion detection system/IDS). Tidak seperti firewall yang hanya menyeleksi paket yang masuk berdasarkan alamat IP dan port, IDS bekerja dengan cara memantau isi paket yang masuk ke dalam sebuah komputer untuk kemudian memutuskan apakah rangkaian paket yang masuk tersebut merupakan sebuah serangan atau tidak. Salah satu aplikasi open sources dari IDS adalah Snort yang menggunakan pencocokan string untuk mengambil keputusan. Kelemahan dari IDS yang berbasis pencocokan string adalah kemunculan string dalam sebuah paket harus sama persis, sehingga sulit untuk mendeteksi serangan yang mirip tetapi memiliki pola string yang berbeda. Oleh karena itu paper ini mengusulkan sebuah metode deteksi intrusi menggunakan n-gram dan cosine similarity untuk mencari kemiripan dari serangkaian paket, sehingga yang dicari bukan yang sama persis, tetapi seberapa mirip dengan signature yang ada. Berbeda dengan Snort, paket tidak dicocokkan dengan pola serangan, tetapi dengan pola pengaksesan sebuah halaman web oleh pengguna yang sesungguhnya, sehingga yang memiliki kemiripan tinggi akan dianggap sebagai paket yang sah, sedangkan yang rendah akan dianggap sebagai serangan. Dari hasil ujicoba dengan berbagai variasi nilai ambang batas, maka didapatkan nilai 0.8 dengan n = 3 memberikan akurasi yang terbaik. Sistem deteksi intrusi ini juga mampu mendeteksi berbagai jenis serangan tanpa harus mendefinisikan serangan yang ada sebelumnya, sehingga lebih tahan terhadap zero-day attack.http://juti.if.its.ac.id/index.php/juti/article/view/516 |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Baskoro Adi Pratomo Royyana Muslim Ijtihadie |
spellingShingle |
Baskoro Adi Pratomo Royyana Muslim Ijtihadie SISTEM DETEKSI INTRUSI MENGGUNAKAN N-GRAM DAN COSINE SIMILARITY JUTI: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi |
author_facet |
Baskoro Adi Pratomo Royyana Muslim Ijtihadie |
author_sort |
Baskoro Adi Pratomo |
title |
SISTEM DETEKSI INTRUSI MENGGUNAKAN N-GRAM DAN COSINE SIMILARITY |
title_short |
SISTEM DETEKSI INTRUSI MENGGUNAKAN N-GRAM DAN COSINE SIMILARITY |
title_full |
SISTEM DETEKSI INTRUSI MENGGUNAKAN N-GRAM DAN COSINE SIMILARITY |
title_fullStr |
SISTEM DETEKSI INTRUSI MENGGUNAKAN N-GRAM DAN COSINE SIMILARITY |
title_full_unstemmed |
SISTEM DETEKSI INTRUSI MENGGUNAKAN N-GRAM DAN COSINE SIMILARITY |
title_sort |
sistem deteksi intrusi menggunakan n-gram dan cosine similarity |
publisher |
Institut Teknologi Sepuluh Nopember |
series |
JUTI: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi |
issn |
1412-6389 2406-8535 |
publishDate |
2016-01-01 |
description |
Serangan atau intrusi yang masuk ke dalam sebuah sistem adalah sesuatu yang hampir pasti terjadi dalam dunia teknologi informasi saat ini. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa teknologi yang dapat digunakan, seperti firewall atau sistem deteksi intrusi (intrusion detection system/IDS). Tidak seperti firewall yang hanya menyeleksi paket yang masuk berdasarkan alamat IP dan port, IDS bekerja dengan cara memantau isi paket yang masuk ke dalam sebuah komputer untuk kemudian memutuskan apakah rangkaian paket yang masuk tersebut merupakan sebuah serangan atau tidak. Salah satu aplikasi open sources dari IDS adalah Snort yang menggunakan pencocokan string untuk mengambil keputusan. Kelemahan dari IDS yang berbasis pencocokan string adalah kemunculan string dalam sebuah paket harus sama persis, sehingga sulit untuk mendeteksi serangan yang mirip tetapi memiliki pola string yang berbeda. Oleh karena itu paper ini mengusulkan sebuah metode deteksi intrusi menggunakan n-gram dan cosine similarity untuk mencari kemiripan dari serangkaian paket, sehingga yang dicari bukan yang sama persis, tetapi seberapa mirip dengan signature yang ada. Berbeda dengan Snort, paket tidak dicocokkan dengan pola serangan, tetapi dengan pola pengaksesan sebuah halaman web oleh pengguna yang sesungguhnya, sehingga yang memiliki kemiripan tinggi akan dianggap sebagai paket yang sah, sedangkan yang rendah akan dianggap sebagai serangan. Dari hasil ujicoba dengan berbagai variasi nilai ambang batas, maka didapatkan nilai 0.8 dengan n = 3 memberikan akurasi yang terbaik. Sistem deteksi intrusi ini juga mampu mendeteksi berbagai jenis serangan tanpa harus mendefinisikan serangan yang ada sebelumnya, sehingga lebih tahan terhadap zero-day attack. |
url |
http://juti.if.its.ac.id/index.php/juti/article/view/516 |
work_keys_str_mv |
AT baskoroadipratomo sistemdeteksiintrusimenggunakanngramdancosinesimilarity AT royyanamuslimijtihadie sistemdeteksiintrusimenggunakanngramdancosinesimilarity |
_version_ |
1721422183539933184 |