ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN FILLER ABU TANDAN SAWIT DAN ABU BATU
Lapis aspal beton atau AC (Asphalt Concrete) merupakan salah satu campuran beraspal dengan kekuatan campuran ditentukan oleh daya ikat (interlocking) antar agregat, bahan pengisi (filler) dan bahan pengikat (asphalt). Daya ikat antar agregat merupakan penyokong utama bagi kekuatan dan performa mater...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Prorgram Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning
2018-04-01
|
Series: | Siklus: Jurnal Teknik Sipil |
Subjects: | |
Online Access: | https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/1129 |
id |
doaj-e925e16ed4c5470ab174d1eafbc069d9 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-e925e16ed4c5470ab174d1eafbc069d92020-11-24T21:35:57ZindProrgram Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang KuningSiklus: Jurnal Teknik Sipil2443-17292549-39732018-04-0141515810.31849/siklus.v4i1.11291129ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN FILLER ABU TANDAN SAWIT DAN ABU BATUWinayati Winayati0Fadrizal Lubis1Universitas Lancang KuningUniversitas Lancang KuningLapis aspal beton atau AC (Asphalt Concrete) merupakan salah satu campuran beraspal dengan kekuatan campuran ditentukan oleh daya ikat (interlocking) antar agregat, bahan pengisi (filler) dan bahan pengikat (asphalt). Daya ikat antar agregat merupakan penyokong utama bagi kekuatan dan performa material pada struktur perkerasan. Oleh karena itu, permukaan jalan dapat menahan beban dengan baik ketika kendaraan melewatinya (Ahmad, 2010). AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course) adalah salah satu dari tiga macam campuran Asphalt Concrete, yaitu AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course), AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course), AC-Base, perbedaan ketiga campuran ini terletak pada perbedaan ukuran bahan agregat yang digunakan sesuai dengan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010. Pemilihan jenis material sebagai filler sangat penting karena filler merupakan bahan pengisi yang sifatnya halus dan dapat mengisi rongga atau pori yang mempunyai diameter lebih kecil atau kurang dari 0,002 mm. Salah satu limbah yang dihasilkan oleh industri perkebunan kelapa sawit memberikan peluang alternatif material penyusun campuran aspal (filler). Sebagai gambaran umum bahwa pabrik yang mengolah kelapa sawit dengan kapasitas 200 ton TBS/hari akan menghasilkan abu tandan sawit sebesar 10,8 %/ hari (Fauzi dkk, 2002). Berdasarkan pengujian awal terhadap abu tandan sawit, dari analisis saringan diperoleh hasil bahwa abu tandan sawit 65% lolos saringan No.200, pada pengujian saringan basah dan penentuan indeks plastisitas filler abu tandan sawit telah memenuhi gradasai yang ditentukan. Selain aspal agregat kasar dan agregat halus, bahan pengisi (filler) adalah salah satu komponen dalam campuran yang mempunyai peranan besar pada sifat-sifat Marshall. Rekomendasi penelitian Afrian (2016), campuran AC-BC yang memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, yakni 25% filler abu tandan sawit dicampur dengan 75% abu batu dari berat total filler dalam campuran. Berdasarkan rekomendasi tersebut, penelitian dilanjutkan dengan analisis karakteristik Marshall campuran AC-BC yang menggunakan komposisi campuran 50% filler abu tandan sawit dicampur dengan 50% abu batu, dengan menganalisis karakteristik Marshall, antara lain: stabilitas 920.118, flow didapat 3.7, VIM 4.006, VMA 15.930, MQ 240.722 juga masih memenuhi Standar Binamarga 2010.https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/1129FlowIRSKarakteristik MarshallMQVFAVIMVMA |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Winayati Winayati Fadrizal Lubis |
spellingShingle |
Winayati Winayati Fadrizal Lubis ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN FILLER ABU TANDAN SAWIT DAN ABU BATU Siklus: Jurnal Teknik Sipil Flow IRS Karakteristik Marshall MQ VFA VIM VMA |
author_facet |
Winayati Winayati Fadrizal Lubis |
author_sort |
Winayati Winayati |
title |
ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN FILLER ABU TANDAN SAWIT DAN ABU BATU |
title_short |
ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN FILLER ABU TANDAN SAWIT DAN ABU BATU |
title_full |
ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN FILLER ABU TANDAN SAWIT DAN ABU BATU |
title_fullStr |
ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN FILLER ABU TANDAN SAWIT DAN ABU BATU |
title_full_unstemmed |
ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN FILLER ABU TANDAN SAWIT DAN ABU BATU |
title_sort |
analisis karakteristik marshall campuran ac-bc menggunakan filler abu tandan sawit dan abu batu |
publisher |
Prorgram Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning |
series |
Siklus: Jurnal Teknik Sipil |
issn |
2443-1729 2549-3973 |
publishDate |
2018-04-01 |
description |
Lapis aspal beton atau AC (Asphalt Concrete) merupakan salah satu campuran beraspal dengan kekuatan campuran ditentukan oleh daya ikat (interlocking) antar agregat, bahan pengisi (filler) dan bahan pengikat (asphalt). Daya ikat antar agregat merupakan penyokong utama bagi kekuatan dan performa material pada struktur perkerasan. Oleh karena itu, permukaan jalan dapat menahan beban dengan baik ketika kendaraan melewatinya (Ahmad, 2010). AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course) adalah salah satu dari tiga macam campuran Asphalt Concrete, yaitu AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course), AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course), AC-Base, perbedaan ketiga campuran ini terletak pada perbedaan ukuran bahan agregat yang digunakan sesuai dengan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010. Pemilihan jenis material sebagai filler sangat penting karena filler merupakan bahan pengisi yang sifatnya halus dan dapat mengisi rongga atau pori yang mempunyai diameter lebih kecil atau kurang dari 0,002 mm. Salah satu limbah yang dihasilkan oleh industri perkebunan kelapa sawit memberikan peluang alternatif material penyusun campuran aspal (filler). Sebagai gambaran umum bahwa pabrik yang mengolah kelapa sawit dengan kapasitas 200 ton TBS/hari akan menghasilkan abu tandan sawit sebesar 10,8 %/ hari (Fauzi dkk, 2002). Berdasarkan pengujian awal terhadap abu tandan sawit, dari analisis saringan diperoleh hasil bahwa abu tandan sawit 65% lolos saringan No.200, pada pengujian saringan basah dan penentuan indeks plastisitas filler abu tandan sawit telah memenuhi gradasai yang ditentukan. Selain aspal agregat kasar dan agregat halus, bahan pengisi (filler) adalah salah satu komponen dalam campuran yang mempunyai peranan besar pada sifat-sifat Marshall. Rekomendasi penelitian Afrian (2016), campuran AC-BC yang memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, yakni 25% filler abu tandan sawit dicampur dengan 75% abu batu dari berat total filler dalam campuran. Berdasarkan rekomendasi tersebut, penelitian dilanjutkan dengan analisis karakteristik Marshall campuran AC-BC yang menggunakan komposisi campuran 50% filler abu tandan sawit dicampur dengan 50% abu batu, dengan menganalisis karakteristik Marshall, antara lain: stabilitas 920.118, flow didapat 3.7, VIM 4.006, VMA 15.930, MQ 240.722 juga masih memenuhi Standar Binamarga 2010. |
topic |
Flow IRS Karakteristik Marshall MQ VFA VIM VMA |
url |
https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/1129 |
work_keys_str_mv |
AT winayatiwinayati analisiskarakteristikmarshallcampuranacbcmenggunakanfillerabutandansawitdanabubatu AT fadrizallubis analisiskarakteristikmarshallcampuranacbcmenggunakanfillerabutandansawitdanabubatu |
_version_ |
1725943209918464000 |