IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DI DAERAH PEMALONGAN, BAJUIN TANAH LAUT

ABSTRAK. Bijih besi merupakan unsur utama dalam industri baja. Pada umumnya endapan bijih besi memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan genesa dan keterdapatannya pada batuan  induknya. Endapan bijih besi di Pemalongan tersebar namun cadangannya hingga kini belum diketahui dengan pasti. Ole...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Siti Rusita, Simon Sadok Siregar, Ibrahim Sota
Format: Article
Language:English
Published: Lambung Mangkurat University Press 2016-02-01
Series:Jurnal Fisika Flux
Online Access:http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/article/view/1916
id doaj-e9bec1aafa8a4fbe91f79ea56874e328
record_format Article
spelling doaj-e9bec1aafa8a4fbe91f79ea56874e3282020-11-25T01:24:20ZengLambung Mangkurat University PressJurnal Fisika Flux1829-796X2541-17132016-02-0113149591749IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DI DAERAH PEMALONGAN, BAJUIN TANAH LAUTSiti Rusita0Simon Sadok Siregar1Ibrahim Sota2Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Lambung MangkuratProgram Studi Fisika, FMIPA, Universitas Lambung MangkuratProgram Studi Fisika, FMIPA, Universitas Lambung MangkuratABSTRAK. Bijih besi merupakan unsur utama dalam industri baja. Pada umumnya endapan bijih besi memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan genesa dan keterdapatannya pada batuan  induknya. Endapan bijih besi di Pemalongan tersebar namun cadangannya hingga kini belum diketahui dengan pasti. Oleh karenannya dilakukan penelitian lebih lanjut di daerah tersebut, untuk mengetahui kedalaman dan arah sebarannya secara detail dengan menggunakan metode geomangnet. Pengambilan data  dilakukan secara looping dengan jumlah titik yang diperoleh 124 titik ukur. Proses akusisi dilakukan dengan menggunakan GSM Proton Magnetometer Type GSM 19T  dan pengukuran suseptibilitas magnetik dengan menggunakan Magnetic Susceptibility system (MS2) dengan sensor Tipe MS2B Dual Frequency. Hasil interpretasi kualitatif menunjukkan adanya anomali magnetik sebaran bijih besi  yang semakin mengecil mengarah ke timur laut dengan kedalaman 49 – 72 m dengan batuan bawaannya adalah batuan andesit, batuan diorite dan batuan basalt  dengan nilai suseptibilitas magnetik sebesar 0,0160 – 0,0719 cgs dan mengandung mineral magnetit.   Kata kunci: Bijih besi, Sebaran, Kedalamanhttp://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/article/view/1916
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Siti Rusita
Simon Sadok Siregar
Ibrahim Sota
spellingShingle Siti Rusita
Simon Sadok Siregar
Ibrahim Sota
IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DI DAERAH PEMALONGAN, BAJUIN TANAH LAUT
Jurnal Fisika Flux
author_facet Siti Rusita
Simon Sadok Siregar
Ibrahim Sota
author_sort Siti Rusita
title IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DI DAERAH PEMALONGAN, BAJUIN TANAH LAUT
title_short IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DI DAERAH PEMALONGAN, BAJUIN TANAH LAUT
title_full IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DI DAERAH PEMALONGAN, BAJUIN TANAH LAUT
title_fullStr IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DI DAERAH PEMALONGAN, BAJUIN TANAH LAUT
title_full_unstemmed IDENTIFIKASI SEBARAN BIJIH BESI DENGAN METODE GEOMAGNET DI DAERAH PEMALONGAN, BAJUIN TANAH LAUT
title_sort identifikasi sebaran bijih besi dengan metode geomagnet di daerah pemalongan, bajuin tanah laut
publisher Lambung Mangkurat University Press
series Jurnal Fisika Flux
issn 1829-796X
2541-1713
publishDate 2016-02-01
description ABSTRAK. Bijih besi merupakan unsur utama dalam industri baja. Pada umumnya endapan bijih besi memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan genesa dan keterdapatannya pada batuan  induknya. Endapan bijih besi di Pemalongan tersebar namun cadangannya hingga kini belum diketahui dengan pasti. Oleh karenannya dilakukan penelitian lebih lanjut di daerah tersebut, untuk mengetahui kedalaman dan arah sebarannya secara detail dengan menggunakan metode geomangnet. Pengambilan data  dilakukan secara looping dengan jumlah titik yang diperoleh 124 titik ukur. Proses akusisi dilakukan dengan menggunakan GSM Proton Magnetometer Type GSM 19T  dan pengukuran suseptibilitas magnetik dengan menggunakan Magnetic Susceptibility system (MS2) dengan sensor Tipe MS2B Dual Frequency. Hasil interpretasi kualitatif menunjukkan adanya anomali magnetik sebaran bijih besi  yang semakin mengecil mengarah ke timur laut dengan kedalaman 49 – 72 m dengan batuan bawaannya adalah batuan andesit, batuan diorite dan batuan basalt  dengan nilai suseptibilitas magnetik sebesar 0,0160 – 0,0719 cgs dan mengandung mineral magnetit.   Kata kunci: Bijih besi, Sebaran, Kedalaman
url http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/article/view/1916
work_keys_str_mv AT sitirusita identifikasisebaranbijihbesidenganmetodegeomagnetdidaerahpemalonganbajuintanahlaut
AT simonsadoksiregar identifikasisebaranbijihbesidenganmetodegeomagnetdidaerahpemalonganbajuintanahlaut
AT ibrahimsota identifikasisebaranbijihbesidenganmetodegeomagnetdidaerahpemalonganbajuintanahlaut
_version_ 1725117763100344320