PENGARUH CARA PENGOLAHAN DAN BENTUK BAHAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) SEGAR TERHADAP MUTU PRODUK KERINGNYA

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Raxb), sebagai tanaman asli berasal dari pulau Jawa (Indonesia), telah  banyak  dimanfaatkan  untuk  obat-obatan   tradisional dan  industri  kecil makanan dan minuman. Disamping itu, komoditi temulawak ini telah banyak pula diekspor ke luar  negeri.  Dalam  pengolaha...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Erra Yusnita, Abdul Hakim Lukman
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Forest Product Research and Development Center 2017-08-01
Series:Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
Subjects:
Online Access:http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/3908
Description
Summary:Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Raxb), sebagai tanaman asli berasal dari pulau Jawa (Indonesia), telah  banyak  dimanfaatkan  untuk  obat-obatan   tradisional dan  industri  kecil makanan dan minuman. Disamping itu, komoditi temulawak ini telah banyak pula diekspor ke luar  negeri.  Dalam  pengolahannya menjadi  produk  temulawak  bermanfaat, pengeringan merupakan salah satu  tahapan yang  diterapkan. Pengeringan ini biasanya dilakukan  secara alami  dengan  memanfaatkan panas  sinar  matahari.  Sayangnya cara  ini  memiliki  beberapa kelemahan, seperti sukar diatur, dan mudah diserangjamur serta mengalami kontaminasi. Oleh sebab itu, adanya modifikasi  cara pengeringan perlu  dilaksanakan yaitu dengan  menerapkan perlakuan pendahuluan  perebusan  atau pengukusan. Disamping  itu adanya  cara pengirisan temulawak juga dilaksanakan yang diharapkan dapat mempengaruhi  efektifitas kedua perlakuan tersebut. Hasil  memunjukan bahwa baik perebusan atau pengukusan cenderung meningkatkon kadar air,  kadar pati dan zat sari  larut air dibandingkan  dengan  tanpa kedua perlakuan tersebut . Selanjutnya  pengirisan  menghasilkan  zat  sari  larut  air yang lebih  tinggi  daripada  tanpa pengirisan. Dilain hal adanya perlakuan perebusan atau pengukusan serta cara pengirisan  tak berpengaruh secara nyata tehadap kadar abu,  lemak, serat kasar dan protein. Adanya reaksi pewarnaan  khusus yang positif  memunjukan  bahwa adanya zat berkhasiat dalam temulawak seperti pati dan minyak atsiri.
ISSN:0216-4329
2442-8957