Pola Kuman, Hasil Uji Sensitifitas Antibiotik dan Komplikasi Abses Leher dalam di RSUD DR. Soetomo

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data lokasi, etiologi, hasil kultur kuman dan uji sensitifitas antibiotik serta komplikasi dari penderita abses leher dalam yang di rawat ruang rawat inap bedah teratai THT-KL RSUD Dr. Soetomo periode Januari sampai Desember 2014. Bahan dan metode penelitia...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Denny Rizaldi Arianto, Achmad Chusnu Romdhoni
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 2019-04-01
Series:Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma
Subjects:
Online Access:https://journal.uwks.ac.id/index.php/jikw/article/view/557
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data lokasi, etiologi, hasil kultur kuman dan uji sensitifitas antibiotik serta komplikasi dari penderita abses leher dalam yang di rawat ruang rawat inap bedah teratai THT-KL RSUD Dr. Soetomo periode Januari sampai Desember 2014. Bahan dan metode penelitian yaitu rekam medik penderita. Hasil: Didapatkan 41 penderita. Lokasi di submandibula 13(31,70%), ruang peritonsil 11(26,82%), kombinasi ruang submandibula, parafaring dan retrofaring 11 (26,82%). Etiologi infeksi gigi 14(34,14%), infeksi tonsil akut 8(19,51%), DM 8(19,51%), DM Tipe 2 dan infeksi gigi 10(24,39%), DM disertai infeksi orofaring 1(2,43%). Dari kultur pus didapatkan Staph. Aureus (33,33%), Strep. viridians (28,75%), Kleb. Pneumonia (9,52%). Dari kultur darah didapatkan kuman Strep. viridians (40,00%), Kleb. Pneumonia (20,00%), Acinobacter humanii (20,00%), Staph. Haemolyticus (20,00%). Kultur urin didapatkan Acinobacter humanii dan Staph. haemolyticus masing-masing 50%. Hasil uji sensitifitas antibiotik dari kultur pus didapatkan angka sensitive terhadap Meropenem (87,5%), Ceftriaxone (73,68%), Cefoperazone-sulbactam (70,00%), Cefotaxime (68,75%). Resitensi kuman terhadap antibiotika tersebut diatas secara berurutan 12,50%, 21,05%, 20,00%, 12,5%. Komplikasi sepsis 12(29,26%), obstruksi jalan napas atas (trakeotomi) 6(14,63%). Kesimpulan: Lokasi tersering di submandibula disusul peritonssil, kombinasi submandibula dan parafaring atau retrofaring. Etiologi tersering infeksi gigi disusul tonsil. Penyakit penyerta tersering yaitu DM. Kuman yang sering ditemukan dari kultur pus adalah Staph. aureus dan Strep. viridians. Kuman dari kultur darah terbanyak Strep. viridians, disusul Kleb. pneumonia, Acinobacter humanii, Staph. haemolyticus. Hasil uji sensitifitas terhadap antibiotik dari kultur pus didapatkan angka sensitif tertinggi adalah Meropenem disusul Ceftriaxone, Cefoperazone-sulbactam dan Cefotaxime. Komplikasi tersering sepsis disusul obstruksi jalan nafas atas dan mediastinitis. Sebanyak 4,87% penderita meninggal.
ISSN:1978-2071
2580-5967