Perbandingan Aromaterapi Pepermin dengan Ondansetron Intravena sebagai Terapi Rescue Mual Muntah Pascaoperasi Mastektomi
Mual muntah pascaoperasi merupakan salah satu komplikasi anestesi dan operasi yang menjadi perhatian khusus karena memengaruhi kualitas pelayanan kesehatan, memperpanjang lama perawatan, dan meningkatkan angka morbiditas perioperatif. Pascaoperasi payudara berkaitan dengan angka kejadian mual muntah...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Padjadjaran
2019-04-01
|
Series: | Jurnal Anestesi Perioperatif |
Subjects: | |
Online Access: | http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/jap/article/view/1587 |
id |
doaj-f11b036cc0fc4968b7a757c5ed97e0ab |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-f11b036cc0fc4968b7a757c5ed97e0ab2020-11-25T00:42:33ZindUniversitas PadjadjaranJurnal Anestesi Perioperatif2337-79092019-04-0171253210.15851/jap.v7n1.15871071Perbandingan Aromaterapi Pepermin dengan Ondansetron Intravena sebagai Terapi Rescue Mual Muntah Pascaoperasi MastektomiArna Fransisca0Iwan Fuadi1Dewi Yulianti Bisri2Rumah Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim Sumatera UtaraDepartemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP Dr. Hasan Sadikin BandungDepartemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP Dr. Hasan Sadikin BandungMual muntah pascaoperasi merupakan salah satu komplikasi anestesi dan operasi yang menjadi perhatian khusus karena memengaruhi kualitas pelayanan kesehatan, memperpanjang lama perawatan, dan meningkatkan angka morbiditas perioperatif. Pascaoperasi payudara berkaitan dengan angka kejadian mual muntah pascaoperasi yang tinggi. Beberapa konsensus penatalaksanaan mual muntah pascaoperasi merekomendasikan pemberian terapi nonfarmakologi dengan aromaterapi sebagai terapi rescue untuk mengatasi mual muntah pascaoperasi. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan aromaterapi pepermin dengan ondansetron sebagai terapi rescue dalam menurunkan kejadian mual muntah pascaoperasi mastektomi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan secara prospektif dengan desain penelitian double blind randomized controlled trial dan consecutive sampling terhadap 32 subjek penelitian yang menjalani operasi mastektomi elektif dan memenuhi kriteria inklusi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan Juli–September 2018. Pada penelitian ini, data ordinal diuji dengan Uji Mann Whitney dan untuk data kategorik diuji dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini didapatkan penurunan kejadian mual muntah pascaoperasi yang signifikan pada kelompok pepermin dibanding dengan kelompok ondansetron dengan perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada penilaian menit kedua dan menit kelima setelah perlakuan. Simpulan, aromaterapi pepermin efektif menurunkan kejadian mual muntah pascaoperasi mastektomi dan dapat digunakan sebagai alternatif terapi atau terapi tambahan untuk penatalaksanaan mual muntah pascaoperasi. Comparison of Peppermint Aromatherapy with Ondansetron Intravenous as a Rescue for Postoperative Nausea Vomiting after Mastectomy Surgery Postoperative nausea and vomiting are among anesthesia and surgery complications that receive special considerations as it affects the quality of healthcare services, prolongs care, and increases perioperative morbidities. The incidence of postoperative nausea and vomiting is high in patients that have undergone breast surgery. The consensus for postoperative nausea and vomiting management recommends non-pharmacological treatments, one of which is through the use of aromatherapy as a rescue to resolve postoperative nausea and vomiting. This study aimed to compare the effects of peppermint aromatherapy and ondansetron as a rescue in reducing the incidence of postoperative nausea and vomiting after elective mastectomies. This was a prospective experimental double blind randomized controlled trial study with consecutive sampling on 32 research subjects underwent elective mastectomies and met the inclusion criteria in Dr. Hasan Sadikin General Hospital in July–September 2018. The ordinal data were tested using the Mann Whitney statistics test and the categorical data using the chi square test. The results show a significant decrease in nausea and vomiting incidence in the peppermint group compared to the ondansetron group with significant difference (p<0.05) in two minutes and five minutes after treatment. In conclusion, peppermint aromatherapy is effective in reducing the incidence of postoperative nausea and vomiting after mastectomies and can be used as an alternative or additional treatment in managing postoperative nausea and vomiting.http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/jap/article/view/1587Aromaterapi peperminmual muntah pascaoperasiondansetron intravena |
collection |
DOAJ |
language |
Indonesian |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Arna Fransisca Iwan Fuadi Dewi Yulianti Bisri |
spellingShingle |
Arna Fransisca Iwan Fuadi Dewi Yulianti Bisri Perbandingan Aromaterapi Pepermin dengan Ondansetron Intravena sebagai Terapi Rescue Mual Muntah Pascaoperasi Mastektomi Jurnal Anestesi Perioperatif Aromaterapi pepermin mual muntah pascaoperasi ondansetron intravena |
author_facet |
Arna Fransisca Iwan Fuadi Dewi Yulianti Bisri |
author_sort |
Arna Fransisca |
title |
Perbandingan Aromaterapi Pepermin dengan Ondansetron Intravena sebagai Terapi Rescue Mual Muntah Pascaoperasi Mastektomi |
title_short |
Perbandingan Aromaterapi Pepermin dengan Ondansetron Intravena sebagai Terapi Rescue Mual Muntah Pascaoperasi Mastektomi |
title_full |
Perbandingan Aromaterapi Pepermin dengan Ondansetron Intravena sebagai Terapi Rescue Mual Muntah Pascaoperasi Mastektomi |
title_fullStr |
Perbandingan Aromaterapi Pepermin dengan Ondansetron Intravena sebagai Terapi Rescue Mual Muntah Pascaoperasi Mastektomi |
title_full_unstemmed |
Perbandingan Aromaterapi Pepermin dengan Ondansetron Intravena sebagai Terapi Rescue Mual Muntah Pascaoperasi Mastektomi |
title_sort |
perbandingan aromaterapi pepermin dengan ondansetron intravena sebagai terapi rescue mual muntah pascaoperasi mastektomi |
publisher |
Universitas Padjadjaran |
series |
Jurnal Anestesi Perioperatif |
issn |
2337-7909 |
publishDate |
2019-04-01 |
description |
Mual muntah pascaoperasi merupakan salah satu komplikasi anestesi dan operasi yang menjadi perhatian khusus karena memengaruhi kualitas pelayanan kesehatan, memperpanjang lama perawatan, dan meningkatkan angka morbiditas perioperatif. Pascaoperasi payudara berkaitan dengan angka kejadian mual muntah pascaoperasi yang tinggi. Beberapa konsensus penatalaksanaan mual muntah pascaoperasi merekomendasikan pemberian terapi nonfarmakologi dengan aromaterapi sebagai terapi rescue untuk mengatasi mual muntah pascaoperasi. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan aromaterapi pepermin dengan ondansetron sebagai terapi rescue dalam menurunkan kejadian mual muntah pascaoperasi mastektomi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan secara prospektif dengan desain penelitian double blind randomized controlled trial dan consecutive sampling terhadap 32 subjek penelitian yang menjalani operasi mastektomi elektif dan memenuhi kriteria inklusi di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan Juli–September 2018. Pada penelitian ini, data ordinal diuji dengan Uji Mann Whitney dan untuk data kategorik diuji dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini didapatkan penurunan kejadian mual muntah pascaoperasi yang signifikan pada kelompok pepermin dibanding dengan kelompok ondansetron dengan perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada penilaian menit kedua dan menit kelima setelah perlakuan. Simpulan, aromaterapi pepermin efektif menurunkan kejadian mual muntah pascaoperasi mastektomi dan dapat digunakan sebagai alternatif terapi atau terapi tambahan untuk penatalaksanaan mual muntah pascaoperasi.
Comparison of Peppermint Aromatherapy with Ondansetron Intravenous as a Rescue for Postoperative Nausea Vomiting after Mastectomy Surgery
Postoperative nausea and vomiting are among anesthesia and surgery complications that receive special considerations as it affects the quality of healthcare services, prolongs care, and increases perioperative morbidities. The incidence of postoperative nausea and vomiting is high in patients that have undergone breast surgery. The consensus for postoperative nausea and vomiting management recommends non-pharmacological treatments, one of which is through the use of aromatherapy as a rescue to resolve postoperative nausea and vomiting. This study aimed to compare the effects of peppermint aromatherapy and ondansetron as a rescue in reducing the incidence of postoperative nausea and vomiting after elective mastectomies. This was a prospective experimental double blind randomized controlled trial study with consecutive sampling on 32 research subjects underwent elective mastectomies and met the inclusion criteria in Dr. Hasan Sadikin General Hospital in July–September 2018. The ordinal data were tested using the Mann Whitney statistics test and the categorical data using the chi square test. The results show a significant decrease in nausea and vomiting incidence in the peppermint group compared to the ondansetron group with significant difference (p<0.05) in two minutes and five minutes after treatment. In conclusion, peppermint aromatherapy is effective in reducing the incidence of postoperative nausea and vomiting after mastectomies and can be used as an alternative or additional treatment in managing postoperative nausea and vomiting. |
topic |
Aromaterapi pepermin mual muntah pascaoperasi ondansetron intravena |
url |
http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/jap/article/view/1587 |
work_keys_str_mv |
AT arnafransisca perbandinganaromaterapipepermindenganondansetronintravenasebagaiterapirescuemualmuntahpascaoperasimastektomi AT iwanfuadi perbandinganaromaterapipepermindenganondansetronintravenasebagaiterapirescuemualmuntahpascaoperasimastektomi AT dewiyuliantibisri perbandinganaromaterapipepermindenganondansetronintravenasebagaiterapirescuemualmuntahpascaoperasimastektomi |
_version_ |
1725281789423910912 |