Keterwakilan Perempuan di Ranah Lokal: Studi Kasus di Kecamatan Boawae, Nusa Tenggara Timur dalam Pemilu Legislatif 2014

Penelitian ini mendiskusikan faktor-faktor yang menghambat keterwakilan caleg perempuan di ranah lokal dalam konteks Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mewawancarai informan yang merupakan kandidat pemilu l...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Veronika Ina Assan Boro, Alexander Efraim Tade Kale
Format: Article
Language:English
Published: Master of Political Science Program, Department of Politics and Governance, Faculty of Social and Political Science, Diponegoro University, 2020-04-01
Series:Politika: Jurnal Ilmu Politik
Subjects:
Online Access:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/view/22430
id doaj-f2b447691b6443b4aae8547b13af9739
record_format Article
spelling doaj-f2b447691b6443b4aae8547b13af97392020-11-25T03:00:28ZengMaster of Political Science Program, Department of Politics and Governance, Faculty of Social and Political Science, Diponegoro University,Politika: Jurnal Ilmu Politik2086-73442502-776X2020-04-0111111513010.14710/politika.11.1.2020.115-13016471Keterwakilan Perempuan di Ranah Lokal: Studi Kasus di Kecamatan Boawae, Nusa Tenggara Timur dalam Pemilu Legislatif 2014Veronika Ina Assan Boro0Alexander Efraim Tade Kale1Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Widya MandiraFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Widya MandiraPenelitian ini mendiskusikan faktor-faktor yang menghambat keterwakilan caleg perempuan di ranah lokal dalam konteks Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mewawancarai informan yang merupakan kandidat pemilu legislative tahun 2014. Temuan penelitian menunjukkan kendala utama keterwakilan perempuan terletak di politik partai yang lebih memprioritaskan calon legislatif (caleg) laki-laki dibandingkan caleg perempuan. Penentuan nomor urut juga berat sebelah. Caleg perempuan ditempatkan pada nomor “urut sepatu”. Hambatan kedua pada faktor sosial ekonomi. Dukungan sumber-sumber keuangan bagi caleg perempuan sangat minim. Ketiga adalah hendala kultural budaya terkait dengan kuatnya budaya patriarki di daerah. Perempuan terikat dengan tradisi belis yang dianggap sebagai warge kelas dua. Keempat terkait hambatan dalam diri perempuan sendiri. Calon anggota legislatif perempuan tidak memanfaatkan kelompok-kelompok organisasi kemasyarakatan untuk mendukung mereka dalam berkompetisi dengan caleg laki-laki.https://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/view/22430perempuanpemilucaleg perempuanhambatan keterwakilan perempuan
collection DOAJ
language English
format Article
sources DOAJ
author Veronika Ina Assan Boro
Alexander Efraim Tade Kale
spellingShingle Veronika Ina Assan Boro
Alexander Efraim Tade Kale
Keterwakilan Perempuan di Ranah Lokal: Studi Kasus di Kecamatan Boawae, Nusa Tenggara Timur dalam Pemilu Legislatif 2014
Politika: Jurnal Ilmu Politik
perempuan
pemilu
caleg perempuan
hambatan keterwakilan perempuan
author_facet Veronika Ina Assan Boro
Alexander Efraim Tade Kale
author_sort Veronika Ina Assan Boro
title Keterwakilan Perempuan di Ranah Lokal: Studi Kasus di Kecamatan Boawae, Nusa Tenggara Timur dalam Pemilu Legislatif 2014
title_short Keterwakilan Perempuan di Ranah Lokal: Studi Kasus di Kecamatan Boawae, Nusa Tenggara Timur dalam Pemilu Legislatif 2014
title_full Keterwakilan Perempuan di Ranah Lokal: Studi Kasus di Kecamatan Boawae, Nusa Tenggara Timur dalam Pemilu Legislatif 2014
title_fullStr Keterwakilan Perempuan di Ranah Lokal: Studi Kasus di Kecamatan Boawae, Nusa Tenggara Timur dalam Pemilu Legislatif 2014
title_full_unstemmed Keterwakilan Perempuan di Ranah Lokal: Studi Kasus di Kecamatan Boawae, Nusa Tenggara Timur dalam Pemilu Legislatif 2014
title_sort keterwakilan perempuan di ranah lokal: studi kasus di kecamatan boawae, nusa tenggara timur dalam pemilu legislatif 2014
publisher Master of Political Science Program, Department of Politics and Governance, Faculty of Social and Political Science, Diponegoro University,
series Politika: Jurnal Ilmu Politik
issn 2086-7344
2502-776X
publishDate 2020-04-01
description Penelitian ini mendiskusikan faktor-faktor yang menghambat keterwakilan caleg perempuan di ranah lokal dalam konteks Pemilu Legislatif 2014 di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mewawancarai informan yang merupakan kandidat pemilu legislative tahun 2014. Temuan penelitian menunjukkan kendala utama keterwakilan perempuan terletak di politik partai yang lebih memprioritaskan calon legislatif (caleg) laki-laki dibandingkan caleg perempuan. Penentuan nomor urut juga berat sebelah. Caleg perempuan ditempatkan pada nomor “urut sepatu”. Hambatan kedua pada faktor sosial ekonomi. Dukungan sumber-sumber keuangan bagi caleg perempuan sangat minim. Ketiga adalah hendala kultural budaya terkait dengan kuatnya budaya patriarki di daerah. Perempuan terikat dengan tradisi belis yang dianggap sebagai warge kelas dua. Keempat terkait hambatan dalam diri perempuan sendiri. Calon anggota legislatif perempuan tidak memanfaatkan kelompok-kelompok organisasi kemasyarakatan untuk mendukung mereka dalam berkompetisi dengan caleg laki-laki.
topic perempuan
pemilu
caleg perempuan
hambatan keterwakilan perempuan
url https://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/view/22430
work_keys_str_mv AT veronikainaassanboro keterwakilanperempuandiranahlokalstudikasusdikecamatanboawaenusatenggaratimurdalampemilulegislatif2014
AT alexanderefraimtadekale keterwakilanperempuandiranahlokalstudikasusdikecamatanboawaenusatenggaratimurdalampemilulegislatif2014
_version_ 1724697934170161152