STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PERTANIAN
<p>pertanian dianggap strategis, tapi kondisi petaninya kian termarginalkan. Menurut Sensus Pertanian 2003, jumlah rumah tangga petani gurem (penggarap kurang dari 0,5 ha) adalah 13,7 juta rumah tangga, meningkat 26,85% dibanding tahun 1993 yang jumlahnya 10,8 juta rumah tangga. Persentase rum...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta
2016-02-01
|
Series: | Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah |
Subjects: | |
Online Access: | http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/iqtishad/article/view/2473 |
id |
doaj-f4b1eadf1b7d4526a4af94803c9cb2b6 |
---|---|
record_format |
Article |
spelling |
doaj-f4b1eadf1b7d4526a4af94803c9cb2b62020-11-24T21:18:34ZengSyarif Hidayatullah State Islamic University of JakartaAl-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah2087-135X2407-86542016-02-012110.15408/aiq.v2i1.24731988STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PERTANIANWira Noer Riadho0Universitas Tulung Agung<p>pertanian dianggap strategis, tapi kondisi petaninya kian termarginalkan. Menurut Sensus Pertanian 2003, jumlah rumah tangga petani gurem (penggarap kurang dari 0,5 ha) adalah 13,7 juta rumah tangga, meningkat 26,85% dibanding tahun 1993 yang jumlahnya 10,8 juta rumah tangga. Persentase rumah tangga petani gurem terhadap rumah tangga pertanian pengguna lahan juga meningkat, dari 52,7% (1993) menjadi 56,5% (2003). Petani gurem ini mayoritas hidup di bawah garis kemiskinan. Dari 16,6% rakyat Indonesia yang termasuk kelompok miskin, 60%-nya adalah kalangan petani gurem. Timbul pertanyaan, jika sektor pertanian sangat penting, mengapa petaninya “dibiarkan” tidak berdaya? Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari kebijakan nasional dalam mengembangkan sektor pertanian (politik pertanian).</p><p>DOI: <a href="http://dx.doi.org/10.15408/aiq.v2i1.2473">10.15408/aiq.v2i1.2473</a></p>http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/iqtishad/article/view/2473PemasaranPembiayaanPertanian |
collection |
DOAJ |
language |
English |
format |
Article |
sources |
DOAJ |
author |
Wira Noer Riadho |
spellingShingle |
Wira Noer Riadho STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PERTANIAN Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah Pemasaran Pembiayaan Pertanian |
author_facet |
Wira Noer Riadho |
author_sort |
Wira Noer Riadho |
title |
STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PERTANIAN |
title_short |
STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PERTANIAN |
title_full |
STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PERTANIAN |
title_fullStr |
STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PERTANIAN |
title_full_unstemmed |
STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN PERTANIAN |
title_sort |
strategi pemasaran pembiayaan pertanian |
publisher |
Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta |
series |
Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah |
issn |
2087-135X 2407-8654 |
publishDate |
2016-02-01 |
description |
<p>pertanian dianggap strategis, tapi kondisi petaninya kian termarginalkan. Menurut Sensus Pertanian 2003, jumlah rumah tangga petani gurem (penggarap kurang dari 0,5 ha) adalah 13,7 juta rumah tangga, meningkat 26,85% dibanding tahun 1993 yang jumlahnya 10,8 juta rumah tangga. Persentase rumah tangga petani gurem terhadap rumah tangga pertanian pengguna lahan juga meningkat, dari 52,7% (1993) menjadi 56,5% (2003). Petani gurem ini mayoritas hidup di bawah garis kemiskinan. Dari 16,6% rakyat Indonesia yang termasuk kelompok miskin, 60%-nya adalah kalangan petani gurem. Timbul pertanyaan, jika sektor pertanian sangat penting, mengapa petaninya “dibiarkan” tidak berdaya? Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari kebijakan nasional dalam mengembangkan sektor pertanian (politik pertanian).</p><p>DOI: <a href="http://dx.doi.org/10.15408/aiq.v2i1.2473">10.15408/aiq.v2i1.2473</a></p> |
topic |
Pemasaran Pembiayaan Pertanian |
url |
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/iqtishad/article/view/2473 |
work_keys_str_mv |
AT wiranoerriadho strategipemasaranpembiayaanpertanian |
_version_ |
1726008563110772736 |