Dominant factors associated with biosafety facility and equipment in laboratories: an Indonesian 2011 study

Abstrak<br />Latar belakang: Ketersediaan fasilitas dan kelengkapan peralatan keamanan hayati di laboratorium adalah esensial dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi personel laboratorium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan berhubungan deng...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Yoli Farradika, Vivi Lisdawati, Rini Roehaeni, Agus Suwandono
Format: Article
Language:English
Published: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2013-07-01
Series:Health Science Journal of Indonesia
Subjects:
Online Access:http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/HSJI/article/view/3088
Description
Summary:Abstrak<br />Latar belakang: Ketersediaan fasilitas dan kelengkapan peralatan keamanan hayati di laboratorium adalah esensial dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi personel laboratorium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan berhubungan dengan kelengkapan alat pelindung diri (APD), ketersediaan biosafety cabinet, dan ketersediaan ruang sterilisasi di laboratorium.<br />Metode: Analisis data menggunakan sebagian data laboratorium klinik Rifaskes 2011. Cox regresi dipakai untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan yang terkait dengan kelengkapan alat pelindung diri (APD), <br />ketersediaan biosafety cabinet, dan ketersediaan ruang sterilisasi.<br />Hasil: Dari 782 laboratorium, terdapat 769 laboratorium dengan data yang lengkap dan dapat dianalisis. Sangat sedikit (15%) laboratorium kelas utama dan laboratorium terakreditasi hanya 9,9%. Laboratorium kelas satu dibandingkan dengan laboratorium kelas madya dan pratama memiliki kesempatan yang lebih tinggi adanya alat pelindung diri (APD) lengkap, ketersediaan biosafety cabinet, dan ketersediaan ruang sterilisasi. Selain itu, laboratorium terakreditasi dibandingkan dengan yang tidak terakreditasi hampir 3 kali lipat mempunyai ketersediaan APD lengkap (RRa = 2,94; P = 0,000), hampir 4 kali memiliki biosafety cabinet (RRa = 3,94; P = 0,000), dan memiliki 37% kesempatan memiliki ruang sterilisasi (RRa = 1,37; P = 0,008). Kesimpulan: Klasifikasi dan akreditasi laboratorium merupakan faktor dominan berhubungan dengan ketersediaan fasilitas dan kelengkapan peralatan biosafety di laboratorium. (Health Science Indones 2013;1:1-6)<br />Kata kunci: akreditasi, biosafety, klasifikasi, laboratorium <br /><br />Abstract<br />Background: The availability of facility and completeness of equipments of biosafety in laboratories is esensial in creating safe working environment for laboratories personnel. The aim of this study was to identify the dominant factors related to completeness of personal protective equipment (PPE), availability of biosafety cabinet, and availability of sterilization room in laboratories. Methods: Data analysis using a part of data of Rifaskes 2011 on clinical laboratories. Cox regression was <br />conducted to identify the dominant factors related to completeness of personal protective equipment (PPE), availability of biosafety cabinet, and availability of sterilization room. Results: From 782 laboratories, there were 769 laboratories with complete data and may be analyzed. <br />We note that very few (15%) first class laboratories and accredited laboratories was 9.9% only. In term of laboratory classification, the first class compared with second and third class laboratories had higher chance <br />having complete PPE, biosafety cabinet, and availability of sterilization room. In addition, the accredited laboratory compared with not accredited laboratory had almost 3 times having complete PPE (RRa = 2.94; <br />P = 0.000), and had almost 4 times having biosafety cabinet (RRa = 3.94; P = 0.000), and had 37% more chance having sterilization room (RRa = 1.37; P = 0.008). Conclusion: Laboratory classification and accreditation were dominant factors related to availability of facility and completeness of equipments of biosafety in laboratories. (Health Science Indones 2013;1:1-6) Keywords: accreditation, biosafety, classification, laboratories
ISSN:2087-7021
2338-3437