Karakteristik Densitas Tulang Anak dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital yang Mendapat Terapi Glukokortikoid

Latar belakang. Anak dengan hiperplasia adrenal kongenital (HAK) mendapat terapi glukokortikoid seumur hidup. Penggunaan glukokortikoid jangka panjang diketahui dapat menyebabkan penurunan densitas mineral tulang (DMT), namun pada anak HAK terapi tersebut bersifat substitusi. Belum diketahui karakte...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ariani Dewi Widodo, Jose R. L. Batubara, Evita B. Ifran, Arwin AP Akib, Sudung O. Pardede, Darmawan B. Setyanto
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016-11-01
Series:Sari Pediatri
Subjects:
Online Access:https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/493
id doaj-fe23a371182d4c788c77b0eff75690f3
record_format Article
spelling doaj-fe23a371182d4c788c77b0eff75690f32020-11-24T20:57:47ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-11-011253071410.14238/sp12.5.2011.307-14434Karakteristik Densitas Tulang Anak dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital yang Mendapat Terapi GlukokortikoidAriani Dewi Widodo0Jose R. L. Batubara1Evita B. Ifran2Arwin AP Akib3Sudung O. Pardede4Darmawan B. Setyanto5Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, JakartaDepartemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, JakartaDepartemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, JakartaDepartemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, JakartaDepartemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, JakartaDepartemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, JakartaLatar belakang. Anak dengan hiperplasia adrenal kongenital (HAK) mendapat terapi glukokortikoid seumur hidup. Penggunaan glukokortikoid jangka panjang diketahui dapat menyebabkan penurunan densitas mineral tulang (DMT), namun pada anak HAK terapi tersebut bersifat substitusi. Belum diketahui karakteristik DMT pada anak HAK di Indonesia. Tujuan. Mengetahui karakteristik densitas tulang anak dengan HAK yang mendapat terapi glukokortikoid. Metode. Uji potong lintang deskriptif dilakukan di Poliklinik Endokrinologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo selama November 2008-April 2010. Subjek adalah anak HAK yang mendapat terapi glukokortikoid teratur lebih dari 6 bulan. Pada setiap subjek dilakukan pencatatan data dan pemeriksaan DMT menggunakan dual energy x-ray absorptiometry (DEXA) di Klinik Teratai RSUPNCM. Hasil. Tigapuluh dua subjek, 25 perempuan dan 7 lelaki, 18 dengan HAK tipe virilisasi sederhana dan 14 tipe salt-losing, diikutsertakan dalam penelitian, median usia 6 tahun. Diagnosis 24 subjek ditegakkan pada usia <1 tahun, tipe salt-losing terdiagnosis pada usia lebih muda. Semua subjek memiliki status gizi baik hingga obesitas, dan 29/32 subjek memiliki status pubertas sesuai usia. Semua pasien HAK mendapat terapi glukokortikoid teratur sejak saat diagnosis, dengan median dosis 17,7 mg/m2/hari atau 3,8 gram dalam 6 bulan terakhir, dan rerata lama pengobatan 7,7 tahun. Terapi mineralokortikoid pada subjek dengan median dosis 50 mcg/hari. Ditemukan DMT normal pada 24/32 subjek, 7 osteopenia, dan 1 osteoporosis. Delapan di antara pasien dengan DMT normal, memiliki Z-score >+1. Rerata Z-score DMT L1-L4 subjek +0,29 (SB 1,46). Terdapat korelasi lemah antara DMT dengan dosis kumulatif glukokortikoid enam bulan terakhir (r= -0,36; p=0,04), dan tidak ditemukan korelasi dengan dosis glukokortikoid/LPB/hari (r= -0,29; p=0,11) maupun dengan durasi terapi (r= -0,07; p=0,69). Kesimpulan. Sebagian besar anak HAK yang mendapat terapi substitusi glukokortikoid memiliki DMT normal. Terdapat korelasi lemah antara DMT dengan dosis kumulatif glukokortikoid enam bulan terakhir, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dengan durasi dosis kumulatif yang berbeda-beda.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/493hiperplasia adrenal kongenitalglukokortikoiddensitas mineral tulanganakdual energy x-ray absorptiometry
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Ariani Dewi Widodo
Jose R. L. Batubara
Evita B. Ifran
Arwin AP Akib
Sudung O. Pardede
Darmawan B. Setyanto
spellingShingle Ariani Dewi Widodo
Jose R. L. Batubara
Evita B. Ifran
Arwin AP Akib
Sudung O. Pardede
Darmawan B. Setyanto
Karakteristik Densitas Tulang Anak dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital yang Mendapat Terapi Glukokortikoid
Sari Pediatri
hiperplasia adrenal kongenital
glukokortikoid
densitas mineral tulang
anak
dual energy x-ray absorptiometry
author_facet Ariani Dewi Widodo
Jose R. L. Batubara
Evita B. Ifran
Arwin AP Akib
Sudung O. Pardede
Darmawan B. Setyanto
author_sort Ariani Dewi Widodo
title Karakteristik Densitas Tulang Anak dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital yang Mendapat Terapi Glukokortikoid
title_short Karakteristik Densitas Tulang Anak dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital yang Mendapat Terapi Glukokortikoid
title_full Karakteristik Densitas Tulang Anak dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital yang Mendapat Terapi Glukokortikoid
title_fullStr Karakteristik Densitas Tulang Anak dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital yang Mendapat Terapi Glukokortikoid
title_full_unstemmed Karakteristik Densitas Tulang Anak dengan Hiperplasia Adrenal Kongenital yang Mendapat Terapi Glukokortikoid
title_sort karakteristik densitas tulang anak dengan hiperplasia adrenal kongenital yang mendapat terapi glukokortikoid
publisher Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
series Sari Pediatri
issn 0854-7823
2338-5030
publishDate 2016-11-01
description Latar belakang. Anak dengan hiperplasia adrenal kongenital (HAK) mendapat terapi glukokortikoid seumur hidup. Penggunaan glukokortikoid jangka panjang diketahui dapat menyebabkan penurunan densitas mineral tulang (DMT), namun pada anak HAK terapi tersebut bersifat substitusi. Belum diketahui karakteristik DMT pada anak HAK di Indonesia. Tujuan. Mengetahui karakteristik densitas tulang anak dengan HAK yang mendapat terapi glukokortikoid. Metode. Uji potong lintang deskriptif dilakukan di Poliklinik Endokrinologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUPN Cipto Mangunkusumo selama November 2008-April 2010. Subjek adalah anak HAK yang mendapat terapi glukokortikoid teratur lebih dari 6 bulan. Pada setiap subjek dilakukan pencatatan data dan pemeriksaan DMT menggunakan dual energy x-ray absorptiometry (DEXA) di Klinik Teratai RSUPNCM. Hasil. Tigapuluh dua subjek, 25 perempuan dan 7 lelaki, 18 dengan HAK tipe virilisasi sederhana dan 14 tipe salt-losing, diikutsertakan dalam penelitian, median usia 6 tahun. Diagnosis 24 subjek ditegakkan pada usia <1 tahun, tipe salt-losing terdiagnosis pada usia lebih muda. Semua subjek memiliki status gizi baik hingga obesitas, dan 29/32 subjek memiliki status pubertas sesuai usia. Semua pasien HAK mendapat terapi glukokortikoid teratur sejak saat diagnosis, dengan median dosis 17,7 mg/m2/hari atau 3,8 gram dalam 6 bulan terakhir, dan rerata lama pengobatan 7,7 tahun. Terapi mineralokortikoid pada subjek dengan median dosis 50 mcg/hari. Ditemukan DMT normal pada 24/32 subjek, 7 osteopenia, dan 1 osteoporosis. Delapan di antara pasien dengan DMT normal, memiliki Z-score >+1. Rerata Z-score DMT L1-L4 subjek +0,29 (SB 1,46). Terdapat korelasi lemah antara DMT dengan dosis kumulatif glukokortikoid enam bulan terakhir (r= -0,36; p=0,04), dan tidak ditemukan korelasi dengan dosis glukokortikoid/LPB/hari (r= -0,29; p=0,11) maupun dengan durasi terapi (r= -0,07; p=0,69). Kesimpulan. Sebagian besar anak HAK yang mendapat terapi substitusi glukokortikoid memiliki DMT normal. Terdapat korelasi lemah antara DMT dengan dosis kumulatif glukokortikoid enam bulan terakhir, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dengan durasi dosis kumulatif yang berbeda-beda.
topic hiperplasia adrenal kongenital
glukokortikoid
densitas mineral tulang
anak
dual energy x-ray absorptiometry
url https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/493
work_keys_str_mv AT arianidewiwidodo karakteristikdensitastulanganakdenganhiperplasiaadrenalkongenitalyangmendapatterapiglukokortikoid
AT joserlbatubara karakteristikdensitastulanganakdenganhiperplasiaadrenalkongenitalyangmendapatterapiglukokortikoid
AT evitabifran karakteristikdensitastulanganakdenganhiperplasiaadrenalkongenitalyangmendapatterapiglukokortikoid
AT arwinapakib karakteristikdensitastulanganakdenganhiperplasiaadrenalkongenitalyangmendapatterapiglukokortikoid
AT sudungopardede karakteristikdensitastulanganakdenganhiperplasiaadrenalkongenitalyangmendapatterapiglukokortikoid
AT darmawanbsetyanto karakteristikdensitastulanganakdenganhiperplasiaadrenalkongenitalyangmendapatterapiglukokortikoid
_version_ 1716787516150906880