Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Calon Guru Fisika

This study aims to determine the difference in the improvement of science process skills of physics teacher candidates after applied inquiry and conventional learning. This research uses the experimental method with quasi-experimental design and non-equivalent control group design. The results showe...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Nurussaniah Nurussaniah, Eka Trisianawati, Ira Nofita Sari
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung 2017-10-01
Series:Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni
Subjects:
Online Access:http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/article/view/1891
id doaj-6dd6ec2f873249e1bb71c53e468ab711
record_format Article
spelling doaj-6dd6ec2f873249e1bb71c53e468ab7112020-11-24T21:38:52ZindInstitut Agama Islam Negeri Raden Intan LampungJurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni2303-18322503-023X2017-10-016223324010.24042/jipfalbiruni.v6i2.18911676Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Calon Guru FisikaNurussaniah Nurussaniah0Eka Trisianawati1Ira Nofita Sari2IKIP PGRI PontianakIKIP PGRI PontianakIKIP PGRI PontianakThis study aims to determine the difference in the improvement of science process skills of physics teacher candidates after applied inquiry and conventional learning. This research uses the experimental method with quasi-experimental design and non-equivalent control group design. The results showed science process skills’ gain in the classroom applied inquiry learning is 38.09 while in the classroom applied conventional learning is 17.86. The result of the independent sample t-test shows that the significance is 0.004 less than 0.05. This indicates that H0 rejected and Ha accepted, so there is a difference in the improvement of science process skills of physics teachers in the classroom which is applied inquiry and conventional learning. N-Gain (g) in the experimental class is 0.65 with moderate interpretation and in the control class is 0.27 with low interpretation. The existence of such differences indicates that inquiry learning can improve the science physics teacher process skills. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains calon guru fisika setelah diterapkan pembelajaran inkuiri dan konvensional. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan bentuk quasi eksperimen dan rancangan non-equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan proses sains pada kelas yang diterapkan pembelajaran inkuiri adalah 38,09 sedangkan pada kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional adalah 17,86. Hasil uji t independent sampel menunjukkan angka signifikansi yaitu 0,004 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains calon guru fisika di kelas yang diterapkan pembelajaran inkuiri dan konvensional. N-Gain (g) pada kelas eksperimen adalah 0,65 dengan interpretasi sedang dan pada kelas kontrol adalah 0,27 dengan interpretasi rendah. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri mampu meningkatkan keterampilan proses sains guru fisika.http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/article/view/1891calon guru fisikainkuiriketerampilan proses sains
collection DOAJ
language Indonesian
format Article
sources DOAJ
author Nurussaniah Nurussaniah
Eka Trisianawati
Ira Nofita Sari
spellingShingle Nurussaniah Nurussaniah
Eka Trisianawati
Ira Nofita Sari
Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Calon Guru Fisika
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni
calon guru fisika
inkuiri
keterampilan proses sains
author_facet Nurussaniah Nurussaniah
Eka Trisianawati
Ira Nofita Sari
author_sort Nurussaniah Nurussaniah
title Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Calon Guru Fisika
title_short Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Calon Guru Fisika
title_full Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Calon Guru Fisika
title_fullStr Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Calon Guru Fisika
title_full_unstemmed Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Calon Guru Fisika
title_sort pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan keterampilan proses sains calon guru fisika
publisher Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung
series Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni
issn 2303-1832
2503-023X
publishDate 2017-10-01
description This study aims to determine the difference in the improvement of science process skills of physics teacher candidates after applied inquiry and conventional learning. This research uses the experimental method with quasi-experimental design and non-equivalent control group design. The results showed science process skills’ gain in the classroom applied inquiry learning is 38.09 while in the classroom applied conventional learning is 17.86. The result of the independent sample t-test shows that the significance is 0.004 less than 0.05. This indicates that H0 rejected and Ha accepted, so there is a difference in the improvement of science process skills of physics teachers in the classroom which is applied inquiry and conventional learning. N-Gain (g) in the experimental class is 0.65 with moderate interpretation and in the control class is 0.27 with low interpretation. The existence of such differences indicates that inquiry learning can improve the science physics teacher process skills. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains calon guru fisika setelah diterapkan pembelajaran inkuiri dan konvensional. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan bentuk quasi eksperimen dan rancangan non-equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan proses sains pada kelas yang diterapkan pembelajaran inkuiri adalah 38,09 sedangkan pada kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional adalah 17,86. Hasil uji t independent sampel menunjukkan angka signifikansi yaitu 0,004 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menandakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains calon guru fisika di kelas yang diterapkan pembelajaran inkuiri dan konvensional. N-Gain (g) pada kelas eksperimen adalah 0,65 dengan interpretasi sedang dan pada kelas kontrol adalah 0,27 dengan interpretasi rendah. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri mampu meningkatkan keterampilan proses sains guru fisika.
topic calon guru fisika
inkuiri
keterampilan proses sains
url http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/article/view/1891
work_keys_str_mv AT nurussaniahnurussaniah pembelajaraninkuiriuntukmeningkatkanketerampilanprosessainscalongurufisika
AT ekatrisianawati pembelajaraninkuiriuntukmeningkatkanketerampilanprosessainscalongurufisika
AT iranofitasari pembelajaraninkuiriuntukmeningkatkanketerampilanprosessainscalongurufisika
_version_ 1725934064988323840