Autentikasi Produk Olahan Ikan Hiu Komersial menggunakan Teknik Species-Specific DNA Mini-barcodes.

Pemanfaatan ikan hiu sebagai bahan baku produk olahan perikanan dapat menyebabkan berkurangnya populasi ikan hiu yang juga rentan akan kepunahan. Ikan hiu pada umumnya diperdagangkan dalam bentuk sirip, daging ikan yang diasinkan dan direbus, minyak ikan serta sebagai bahan subtitusi pada pakan hewa...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Asadatun Abdullah, Ari Elisa Ratih, Shabrina Aulia, Puji Rianti, Tati Nurhayati, Agoes Mardiono Jacoeb
Format: Article
Language:English
Published: Bogor Agricultural University 2020-09-01
Series:Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Subjects:
Online Access:https://journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi/article/view/32226
Description
Summary:Pemanfaatan ikan hiu sebagai bahan baku produk olahan perikanan dapat menyebabkan berkurangnya populasi ikan hiu yang juga rentan akan kepunahan. Ikan hiu pada umumnya diperdagangkan dalam bentuk sirip, daging ikan yang diasinkan dan direbus, minyak ikan serta sebagai bahan subtitusi pada pakan hewan sehingga proses identifikasi menggunakan metode berbasis morfologi dan meristik sulit dilakukan. Sebagai alternatif proses autentikasi bahan baku produk olahan ikan hiu adalah menggunakan teknik DNA mini barcodes. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengaplikasikan primer DNA mini barcodes yang spesifik terhadap tiga species hiu terancam punah yang masuk dalam daftar CITES (Sphyrna lewini, Alopias pelagicus, Carcharhinus falciformis) serta mengaplikasikan pada berbagai produk olahan ikan hiu. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi koleksi sampel produk olahan perikanan, perancangan primer spesifik, isolasi DNA, pengujian kualitas dan kuantitas DNA, amplifikasi DNA, dan sekuensing. Berbagai produk olahan komersial berhasil diamplifikasi oleh primer spesifik yaitu pada target 300 pb (S. lewini), 285 pb (A. pelagicus) dan 352 pb (C. falciformes). Hasil sekuensing DNA sampel menunjukkan bahwa spesies teridentifikasi adalah S. lewini, A. pelagicus, C. falciformes dan Hemigaleus microstoma dengan kemiripan 99-100%. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih terdapatnya pemanfaatan ikan hiu yang dilindungi secara ilegal, sehingga perlu penerapan regulasi yang lebih ketat untuk melestarikan spesies-spesies hiu yang terancam kepunahannya.
ISSN:2303-2111
2354-886X